Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak obesitas atau berat badan berlebih merupakan salah kelompok rentan mengalami keparahan saat terinfeksi demam berdarah dangue (DBD).
Hal ini disampaikan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Mulya Rahma Karyanti Sp.A.(K).
"Jadi memang betul ada dari suatu kajian ilmiah terkini yaitu menujukkan bahwa anak obesitas risiko terjadinya fatal lebih berat," ungkapnya pada media briefing virtual, Minggu (29/1/2023).
Ia mengungkapkan anak mengalami obesitas ternyata anak-anak yang memiliki respons imun rendah.
"Sehingga terjadi reaksi imunologi, menyebabkan reaksi mediator atau misalnya zat radang meningkat," kata dr Mulya.
Dampak yang ditimbulkan dari proses di atas adalah kebocoran hebat pada pembuluh.
Baca juga: Empat Hal yang Perlu Dipantau Saat Anak Mengalami Demam Berdarah
"Sehingga lebih berat kalau sampai terjadi syok hipovolemik," paparnya lagi.
Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah.
Selain obesitas, ada beberapa kelompok yang punya faktor risiko alami gejala berat saat terdampak demam berdarah.
Di antaranya seperti bayi, ibu hamil, orang lanjut usia, kelompok yang punya penyakit penyerta atau komorbid seperti jantung, hipertensi dan sebagainya.