News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stunting di Indonesia

Kemenkominfo Ajak Para Pelajar Cegah Stunting Sejak Dini

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan Genbestival di SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, DI Yogyakarta. Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo Wiryanta sebut para pelajar menjadi bagian penting untuk mendukung capaian target stunting di 2024. Presiden menargetkan angka stunting di bawah 14%.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo Wiryanta mengatakan para pelajar menjadi bagian penting untuk mendukung capaian target stunting di tahun 2024.

Edukasi stunting, menurut Wiryanta, sangat penting dilakukan kepada generasi muda, karena mereka calon orang tua di masa depan.

"Bapak Presiden menargetkan angka stunting di bawah 14 persen, walaupun standar dari WHO adalah 20 persen,” ujar Wiryanta melalui keterangan tertulis, Jumat (17/2/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh Wiryanta saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, DI Yogyakarta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z, atau generasi yang lahir dikurun waktu 1997 hingga 2012.

Generasi Z berjumlah mencapai 27,9 persen dari total seluruh populasi penduduk. Angka ini disusul dengan generasi milenial sebesar 25,8 persen.

Masih tingginya angka stunting mendorong Kemenkominfo hingga kini masih terus mengkampanyekan pencegahan stunting.

Baca juga: Perlu Gerakan Skrining Kesehatan Ibu dan Balita untuk Cegah Bertambahnya Kasus Stunting

Genbestival adalah kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan oleh Kemenkominfo dengan target generasi muda, khususnya remaja.

Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi bonus demografi yang dimulai tahun 2030 guna tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan berdampak kepada kemajuan bangsa.

"Bonus demografi ini artinya jumlah angkatan kerja lebih banyak daripada orang yang ditanggungnya, hal ini tentu perlu persiapan yang matang," kata Wiryanta.

Dirinya mengharapkan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, khususnya generasi muda, untuk mengkomunikasikan upaya pencegahan stunting.

"Kami mengajak para pelajar, masyarakat, dan pemerintah Kabupaten Bantul, agar tetap berusaha menurunkan angka (stunting) tersebut," ucap Wiryanta.

Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap 3 Provinsi di Jawa Alami Penurunan Stunting Secara Signifikan

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan dari 24,4 persen di tahun tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Namun begitu, angka ini masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia WHO, yaitu di bawah 20 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini