News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Bahaya Leptospirosis Dapat Picu Masalah Ginjal, Meningitis, hingga Kematian

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tikus, hewan yang dapat menyebabkan leptospirosis. Berikut ini bahaya leptospirosis dan gejalanya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bahaya Leptospirosis.

Leptospirosis adalah infeksi bakteri Leptospira interrogans yang berasal dari hewan, yang dapat menyebar melalui urin.

Hewan penyebab leptospirosis di antaranya anjing, hewan pengerat, hewan ternak.

Bahaya leptospirosis adalah dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan bahkan kematian.

Gejala leptospirosis terkadang baru muncul setelah beberapa minggu pasca infeksi.

Baca juga: Kasus Leptospirosis di Indonesia Sejak Tahun 2000-an

Bahaya Leptospirosis

Berikut ini bahaya leptospirosis, dikutip dari WebMd.

- Meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang)

- Gagal hati

- Gangguan pernapasan.

Jantung, Hati, dan Ginjal

Leptospirosis dapat mempengaruhi jantung, hati, dan ginjal, sehingga dapat mengalami gejala berikut ini, dikutip dari Medical News Today:

- Kelelahan

- Detak jantung tidak teratur

- Nyeri otot

- Mimisan

- Terengah-engah

- Pembengkakan tangan, kaki, atau pergelangan kaki

- Penyakit kuning

Otak

Leptospirosis juga dapat mempengaruhi sumsum tulang belakang, meningitis, dan ensefalitis.

- Kebingungan atau disorientasi

- Kantuk

- Kejang

- Demam tinggi

- Leher kaku

- Ketidakmampuan untuk berbicara

- Perilaku agresif atau tidak biasa

Paru-paru

Jika leptospirosis mempengaruhi paru-paru, maka akan menyebabkan gejala:

- Demam tinggi

- Terengah-engah

- Batuk darah.

Ilustrasi tikus. (news.harvard.edu)

Baca juga: Serba-Serbi Leptospirosis: Pengertian, Penularan, Gejala, hingga Cara Cegah

Gejala Infeksi Leptospirosis

Seperti yang dijelaskan secara singkat sebelumnya, gejala leptospirosis membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum terlihat, dikutip dari CDC.

Waktu terjadi antara dua hari hingga empat minggu.

Awalnya, penderita akan mengalami demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare.

Penderita dapat sembuh untuk sementara waktu namun menjadi sakit lagi.

Jika ia sakit lagi, maka akan lebih parah, bahkan ia mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.

- Demam tinggi

- Sakit perut

- Diare

- Sakit kepala

- Muntah

- Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)

- Panas dingin

- Nyeri otot

- Mata merah

- Ruam.

ILUSTRASI BABI (Freepik.com)

Baca juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit dari Urine Hewan dan Dapat Merusak Ginjal hingga Kematian

Hewan yang berpotensi menyebarkan leptospirosis di antaranya ternak, babi, kuda, anjing, hewan pengerat, dan hewan liar.

Seseorang dapat terinfeksi jika terkena urin dari hewan itu.

Selain itu, infeksi juga dapat terjadi saat ada kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.

Bakteri itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), terutama jika kulit rusak akibat luka atau goresan.

Meminum air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.

Wabah leptospirosis biasanya disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi, seperti air banjir.

Penularan dari orang ke orang jarang terjadi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Leptospirosis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini