News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menakar Keamanan Pangan dengan Label BPA Free, Benarkah Terjaga dari Kontaminasi Zat Berbahaya?

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi galon AMDK BPA Free. Kemasan yang diberi label BPA Free perlu diteliti lagi apakah mengandung bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Label BPA Free pada kemasan pangan kerap menjadi pertimbangan keamanan. Benarkah aman?

Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro mengatakan, hal ini perlu diteliti lagi.

Menurutnya, meskipun aman dari kontaminasi BPA, tapi kemasan itu kemungkinan juga mengandung zat-zat kimia berbahaya lainnya yang berpotensi mengganggu kesehatan.

Karena itu, Andri mengatakan jika kemasan yang diberi label BPA Free itu juga perlu diteliti lagi apakah mengandung bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Komitmen Produsen AMDK Lokal Dorong Kemasan Aman dan Bebas BPA

"Kalau memang kemasan itu BPA free, itu berarti hanya aman dari kontaminasi BPA. Tapi, perlu dilihat dulu apakah kemasan BPA Free itu mengandung bahan lain yang berpotensi bahaya seperti antimon atau Sb atau bahkan cemaran logam berat jika kandungannya melebihi ambang batas keamanan," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa setiap bahan kimia itu memiliki ambang batas yang berbeda-beda.

Jadi, katanya, jangan berpikiran bahwa bahan kimia itu sama nilai ambang batasnya.

"Itulah sebabnya kenapa kemasan yang tidak mengandung BPA itu aman untuk digunakan. Karena, tidak mengandung BPA belum tentu juga tidak mengandung bahan berbahaya lainnya," tukasnya.

Itulah sebabnya, menurut dia, penanganan bahan baku, produk, dan kemasan itu menjadi bagian penting juga dalam bisnis makanan dan minuman termasuk yang siap saji.

"Kalau mau aman itu ya bisa menggunakan bahan organik, degradable dan aman seperti plastik berbasis pati, lipida, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal cost-nya, tidak efisien untuk industri," katanya.

Sebelumnya, Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma juga menyampaikan hal serupa.

Menurutnya, kemasan yang tidak mengandung BPA itu belum tentu aman-aman saja.

Baca juga: Paparan BPA Ancam Kesehatan Bayi, Dokter PDUI: Sebisa Mungkin ‘BPA Free’

Dia mencontohkan kemasan yang BPA Free tapi mengandung bahan kimia lain yang berbahaya.

"Meski BPA Free tapi ada kandungan antimon, asetaldehyde, etilen glikol, dan lain-lain yang juga berbahaya bagi kesehatan," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini