Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan tentunya kita harus memperhatikan asupan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Hal itu agar ibadah puasa berlangsung lancar tanpa mengalami kendala berupa gangguan kesehatan.

Lalu apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menjaga agar ibadah puasa lancar?

Dosen Gizi dari Universitas Esa Unggul, Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si., mengatakan bahwa menjalankan pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi yang seimbang merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar tubuh tetap fit selama menjalani puasa di bulan Ramadan.

Ia pun menegaskan, puasa tidak menjadi halangan untuk tetap menjaga tubuh agar selalu dalam kondisi fit.

Menurutnya, cara paling mudah untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap fit adalah melalui penerapan pola makan yang baik, selalu mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap dan seimbang, rutin berolahraga, serta menurunkan tingkat stres.

Baca juga: Mona Ratuliu Selalu Siapkan Cemilan Sehat untuk Anaknya, Kulkasnya Penuh Stok Buah-buahan

Untuk meningkatkan nafsu makan pada saat melakukan sahur maupun berbuka puasa, kata dia, dapat didorong dengan konsumsi buah-buahan.

"Makanan bergizi lengkap tentunya harus lezat agar nafsu makan kita bertambah. Nah, salah satu yang bisa membuat nafsu makan kita bertambah saat berbuka puasa maupun santap sahur adalah menu makanan yang menyegarkan seperti buah buahan" kata Nazhif.

Perlu diketahui, buah memiliki kandungan zat gizi mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral yang cukup banyak.

Pemenuhan zat gizi ini tentu sangat dibutuhkan tubu, terlebih dalam kondisi berpuasa.

Sementara itu, kandungan antioksidan yang ada pada buah juga tidak hanya berperan untuk menjaga imunitas tubuh saja, namun juga menurunkan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).

Selain itu juga memiliki kandungan air untuk metabolisme tubuh, khususnya selama menjalani ibadah puasa seperti saat ini.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018, sebanyak 95.5 persen orang Indonesia masuk dalam kategori sedikit dalam kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur.