Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Anda perempuan dan sering mengeluhkan beser atau sering pipis (buang air kecil/BAK)?
Hati-hati jika anda mengalami beser, bisa jadi ini ada gangguan kandung kemih.
Baca juga: Jangan Biasakan Menahan Pipis Karena Dapat Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Pakar urologi dan konsultan Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi dari Siloam Hospitals ASRI, Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. menuturkan, beser merupakan salah satu gejala (Lower Urinary Tract Symptoms atau LUTS).
"Kondisi LUTS yang sering dikeluhkan perempuan adalah overactive bladder (OAB) atau beser yang merupakan kumpulan gejala sulit menahan BAK, sering BAK di siang dan/atau malam hari, sampai mengompol," terang Prof Harrina dalam kegiatan baru-baru ini.
OAB atau beser dibagi menjadi dua bagian besar yaitu OAB idiopatik, yang belum diketahui penyebabnya dan OAB neurogenik yang disebabkan karena kelainan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang.
Beberapa teori penyebab OAB atau beser dihubungkan juga dengan proses penuaan, genetik, menopause, stres psikologis, peradangan saluran cerna, kondisi mikrobiota dalam saluran kemih, dan sumbatan saluran kemih bagian bawah seperti prolaps organ panggul pada perempuan.
Baca juga: Waspadai Gejala Awal Diabetes yang Tidak Disadari, Sering Lapar, Haus dan Buang Air Kecil
OAB dapat disertai dengan gejala mengompol saat pasien batuk, bersin, tertawa, atau aktivitas fisik lainnya.
Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan hal ini terjadi yaitu usia, menopause, riwayat persalinan normal dengan berat badan bayi lahir besar, pengangakatan rahim, dan sering mengangkat barang berat.
Kondisi ini memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Mulai dari pekerjaan, sosial, seksual, dan kualitas tidur dapat terganggu apabila sesorang mengalami LUTS.
Pengobatan
Segeralah berkonsultasi ke dokter apabila mulai muncul gejala LUTS melalui pemeriksaan urodinamik.
Dokter spesialis urologi Siloam Hospitals ASRI di Duren Tiga, Jakarta Selatan, menjelaskan, pemeriksaan urodinamik nantinya merekam perilaku kandung kemih saat sedang diisi dan saat sedang berkemih.