"Data yang didapat lalu dikombinasikan dengan keluhan dan kondisi klinis pasien hingga dapat menetukan rekomendasi tata laksana untuk pasien,” ujar Prof Harrina.
Dokter yang meraih gelar Ph.D. dari Hannover Medizinische Hochschule, Jerman ini menyebutkan, pemeriksaan urodinamik ini dapat dilakukan tanpa menginap (rawat jalan), tanpa pembiusan, dan tidak mengharuskan pasien untuk berpuasa serta dilakukan hanya sekitar 30 menit saja.
"Setelah pemeriksaan hasil dapat langsung keluar, dokter akan langsung mendiskusikan tata laksana dan setelahnya pasien dapat langsung pulang atau kembali ke dokter yang merujuk," jelasnya.
Tips mencegah risiko terkena penyakit urologi
Prof. Harrina juga memberikan tips sederhana yang dapat dengan mudah dilakukan, antara lain cukupi cairan dalam tubuh dengan minum air putih serta kurangi minuman yang mengandung kafein, teh, minuman kemasan, dan soda.
Minum dengan jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak juga berlebihan dengan jenis minuman yang tepat.
Selain minuman, tentunya makanan yang dikonsumsi pun perlu untuk dijaga.
Profesor yang pernah meraih penghargaan dalam ajang “European Association of Urology Annual Meeting” di Barcelona ini menyebutkan agar kondisi tubuh selalu dijaga dengan memilih makanan yang tidak terlalu pedas atau terlalu asam karena bisa memicu beser.
Ia menganjurkan agar tidak sering menahan kencing, menjaga kebersihan saluran kemih, dan segera berkonsultasi ke dokter apabila dijumpai gejala-gejala infeksi.