Namun masih didapati 135 bayi positif Hepatitis B pada usia 9-12 bulan.
Memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis menjadi prioritas pemerintah saat ini, lanjut dr. Syahril.
Khusus untuk hepatitis B, dilakukan deteksi dini Hepatitis B yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan Sifilis untuk minimal 80 persen ibu hamil (atau disebut juga dengan Triple Eliminasi).
Tujuannya untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak.
Pemberian imunisasi Hepatitis B tiga dosis pada bayi juga masuk ke dalam program imunisasi nasional untuk mengurangi insiden.
Pemberian HB0 kurang dari 24 jam untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi.
Selain itu juga dilakukan Pemberian HBIg pada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg, dan Pemberian Tenofovir pada bumil dengan viral load tinggi
Lebih lanjut, Syahril menekankan pentingnya deteksi dini bagi kelompok berisiko.
Seperti pengguna jarum suntik (penasun) dan eks penasun, ODHIV, pasien hemodialisa, populasi kunci seperti WBP, PS, dan LSL, Riwayat transfusi, riwayat tato, dan tindik.
"Dan juga bagi penggunaan alat medis tidak steril harus dilakukan untuk memutus penularan," pungkasnya.