Kemudian serviks atau leher rahim, perineum atau area antara alat kelamin luar dan anus, area sekitar anus dan saluran anus.
Baca juga: Mitos dan Stigma Masih Jadi Hambatan Vaksin HPV, Untuk Cegah Kanker Serviks
"Pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum maupun anus dan sekitarnya," jelas dr. Amelia.
"Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75 persen dari mereka akan tertular virus ini dan akan mengalami kutil kelamin," tegas dr. Amelia.
Menurut data statistik dunia, insiden kutil kelamin dilaporkan mencapai 160 hingga 289 kasus per 100,000 penduduk per tahun.
Sedangkan kasus baru pada perempuan mulai dari 76 hingga 191 per 100,000 penduduk.
Di Indonesia, laporan kasus kutil kelamin di Bali selama 3 tahun yakni periode 2015 hingga 2017 mencapai 260 dari 4743 atau 5,47 persen orang menderita kutil kelamin.
Sedangkan di Surabaya, ditemukan 318 dari 3.674 atau 8,7 persen orang dengan kutil kelamin.
Menurut Clevelandclinic.org, tipe HPV yang menyebabkan Kutil Kelamin memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Namun dalam beberapa kasus, saat kutil kelamin terjadi pada leher rahim atau dalam vagina, hal ini dapat menyebabkan perubahan serviks (displasia).
Baca juga: Vaksin HPV Diklaim Mampu Cegah Kanker Serviks Sejak Dini
Kondisi ini pada akhirnya dapat berujung pada kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.