Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain berpengaruh pada aktivitas hormon di dalam tubuh, gangguan tiroid ternyata bisa menyebabkan gangguan pada kesuburan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Pusat Indonesia Thyroid Association (PP InaTA) Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp. PD-KEMD.,FINASIM.
Kenapa itu bisa terjadi?
Gangguan fungsi tiroid bagi hiper fungsi atau hipo fungsi menyebabkan hormon di dalam tubuh ibu tidak cukup untuk menjaga tumbuh kembang.
Baca juga: Jenis dan Cara Mencegah Penyakit Kelenjar Tiroid: Hindari Rokok dan Jaga Pola Makan Sehat
Hormon juga tidak mampu menjaga suhu tubuh, metabolisme lemak, karbohidrat, protein dan tentu saja untuk menjaga tumbuh tulang dan seterusnya.
"Andai kata hormon ini kurang atau lebih, hormon lain pun ikut terganggu. Salah satu yang muncul adalah tidak datangnya siklus menstruasi dengan baik," ungkapnya dalam acara Media Briefing “Kolaborasi Tingkatkan Skrining dan Diagnosis Gangguan Tiroid di Indonesia”, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Selain itu, gejala lain muncul seperti rambut yang rontok.
Diikuti dengan beberapa gangguan-gangguan yang tidak bisa dijelaskan mereka.
"Yang paling sering adalah hipotiroid. Bila ibunya hipotiroid, karena dia operasi kanker, tidak patuh minum obat, maka tentu saja akan terjadi gangguan yang serius," paparnya.
Pada gangguan tiroid jenis hipertiroid juga sama.
Harusnya perempuan tersebut menstruasi dengan teratur, namun ketika mengalami hipertiroid maka jarang muncul.
"Apakah semua gangguan ini berpengaruh, tidak juga. Yang penting adalah muncul gejala-gejala dahulu. Bila gejala itu ada, maka wajib dites fungsi tiroid yaitu thyroid-stimulating hormone (TSH) dan free T4 (FT4)," paparnya lagi.
Bila TSH nya tinggi di atas normal, TF4 rendah berarti hipotiroid karena kurang hormonnya.