Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu hamil yang mengalami gangguan tiroid perlu waspada. Jika penyakit ini tidak terkontrol dengan baik, maka dapat berdampak pada janin.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Pusat Indonesia Thyroid Association (PP InaTA) Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp. PD-KEMD.,FINASIM.
Kelenjar tiroid sendiri berfungsi mengatur metabolisme, sehingga tubuh bisa berfungsi dengan normal.
Namun, ketika mengalami gangguan fungsi tiroid, hormon-hormon pada tubuh menjadi tidak stabil.
Baca juga: Deteksi Dini Kelainan Kromosom Janin Melalui NIPT-ProSafe
Nah pada ibu hamil, gangguan tiroid bisa membuat anak berisiko mengalami neonatus.
Neonatus adalah sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usianya 0-28 hari.
Bayi usia kurang dari satu bulan mempunyai tubuh yang sangat lemah dan rentan terkena penyakit.
"Jadi kalau anak hipotiroid dan tidak dikoreksi akan muncul gangguan hipotiroid neonatus, tidak menangis, tumbuh kembang berkurang, maaf lidahnya besar," ungkapnya saat ditemui di bilangan Jakarta, Kamis (25/4/2023).
Selain itu, dampak lain yang ditimbulkan dari neonatus ini adalah anak jarang buang air besar.
Perut anak pun menjadi kembung, sehingga hipotiroid neonatus jauh lebih berbahaya.
"Karena bisa meningkatkan tingkat kematian," tegasnya.
Oleh karena itu, ia pun mengimbau pada ibu hamil untuk wajib melakukan skrining terlebih dahulu.
"Wajib, apa bila ada goresan operasi untuk menilai kemananan saat dia hamil," pungkasnya.