News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Kabupaten di NTT KLB Rabies, Kemenkes Sebut Perlu Gerakan Massal

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSIN RABIES - Petugas menyiapkan penyuntikkan vaksin rabies pada seekor anjing. Dua Kabupaten di NTT berstatus KLB Rabies, Kemenkes nilai perlu gerakan massal penyisiran hewan berpotensi rabies dan dilakukan vaksinasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini ada dua kabupaten di Indonesia yang berstatus kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terkait hal ini, Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril beri tanggapan. 

Kemunculan KLB tersebut, menurutnya harus dibarengin dengan gerakan massal serentak, yakni penyisiran pada hewan yang berpotensi rabies. 

“Karena sudah ada wilayah KLB, maka harus dilakukan gerakan massal serentak. Dipimpin oleh pemerintah daerah, melakukan penyisiran terhadap hewan terutama anjing yang memang akan berpotensi menjadi rabies," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Sabtu (3/6/2023). 

Usai melakukan penyisiran, bisa dilakukan vaksinasi pada hewan. 

Warga pemilik anjing menerima Kartu Vaksinasi dari dokter hewan drh Kania Rifa Iradatya (kanan) dan drh Kharisma Dwi Veteriananta seusai hewan peliharaannya divaksinasi di K+ Mobile Vet, di Kompleks Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022). K+ Mobile Vet merupakan mobil klinik hewan keliling pertama di Indonesia yang dibangun atas gagasan Pangdam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo dengan tujuan bisa menjangkau dan memudahkan warga mendapatkan pelayanan untuk pemeriksaan kesehatan hewan peliharaannya. Fasilitas yang diberikan di K+ Mobile Vet ini diantaranya suntik vaksin rabies, medical check up, vitamin, vaksinasi, lab mikroskopis, scaling gigi, steril, operasi, dan lainnya yang pelayanannya ditangani dua dokter hewan muda yakni Kania Rifa Iradatya dan Kharisma Dwi Veteriananta, dengan pembimbing drh Anang Dwi Atmoko. Kegiatan pelayanan K+ Mobile Vet di Kompleks Batununggal selama dua hari ini mendapat dukungan dari Koramil 14/Bandung Kidul dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Lebih lanjut Syahril mengungkapkan jika paling utama saat ini adalah penanganan pada hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing dan kera. 

Sehingga vaksinasi rabies pada populasi anjing dan kucing mininal 70 persen harus dicapai 

Namun saat ini baru 40 persen vaksin diberikan. 

"Anjing dan kucing harus dipelihara dan jangan sampai ada hewan pembawa rabies berkeliaran,” pungkas Syahril.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini