"Sangat, diperkotaan mau pun di desa sangat mudah didapat," tambah dr Rindang.
Selain itu, bisa juga disebabkan karena social norm atau standar yang ada di lingkungan tersebut.
"Jadi (seperti) anak-anak lain beli itu. Kok aku gak ikutan jajan, atau mungkin orangtuanya, kasihan anak ku. Anak orang lain bisa beli, masa saya gak beli," paparnya.
Padahal saat anak mengonsumsi makan ultra proses otaknya akan memberitahu pada tubuh jika makanan itu mengandung tinggi gula.
Lalu otak akan memberi tahu tubuh bahwa dirinya tidak lapar.
Sehingga ketika dikasih makanan, anak tidak mau makan.
"Orangtua akan menganggap anak susah makan. Padahal sebelumnya ibu kasih apa? Kasih es krim, kasih fast food, makanan manis dan lainnya. Wajar anak gak mau makan," pungkasnya.