News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurangi Kerusakan Jaringan, Operasi Tulang Belakang dapat Menggunakan Teknik Minimal Invasif

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Syafrudin, Sp.OT (K), seorang dokter spesialis yang ahli di bidang Spine Surgery di RS Eka Hospital Jakarta menjadikan Indonesia berbangga dengan tampil sebagai pembicara dalam 4th World Congress On Miss & Endoscopic Spine Surgery di VITS MIDC Hotel, Andheri East, Mumbai, Maharashtra India yang dihadiri oleh ahli-ahli Spine Surgery dunia dari berbagai negara dengan tujuan berbagi informasi terkini tentang kecanggihan teknologi dan ilmu dibidang Spine, mulai dari operasi hingga masalah degeneratif tentang spine, serta saling berbagi pengalaman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter ahli bedah tulang belakang, dr Syafrudin, Sp.OT (K) mengatakan, saat ini dalam melakukan operasi tulang belakang tidak perlu menggunakan sayatan luka yang besar.

Hampir semua operasi tulang belakang dapat menggunakan teknik minimal invasif dengan tujuan kerusakan jaringan yang lebih sedikit.

Baca juga: Kerap Ditolak Rumah Sakit, Anak Penderita Bibir Sumbing Dapat Bantuan Operasi Gratis

"Saya memiliki keyakinan kecanggihan teknologi yang semakin pesat dan kemahiran dokter-dokter Indonesia maka berbagai kasus masalah tulang belakang di Indonesia dapat ditangani dengan baik," katanya saat menjadi pembicara =dalam "4th World Congress On Miss & Endoscopic Spine Surgery". Acara yang digelar di Mumbai Maharashtra India.

Acara dihadiri oleh ahli-ahli Spine Surgery dunia dari berbagai negara,Syafrudin mempresentasikan Biportal Endoscopy Spine Surgery Transforaminal Interbody Fusion Experience. Kegiatan ditujukan berbagi informasi terkini tentang kecanggihan teknologi dan ilmu dibidang Spine, mulai dari operasi hingga masalah degeneratif tentang spine, serta saling berbagi pengalaman.

Syafrudin yang berpraktek di RS Eka Hospital Jakarta  dan merupakab anggota Gatam Institute Orthopedic and Spine Center mengatakan, salah satunya adalah penggunaan platform Revolusioner Robot Navigasi.

Baca juga: Cegah Gangguan Kesehatan karena Garam Berlebih, Cobalah Alternatif Bumbu Berikut Ini

"Teknologi ini ditujukan untuk membantu meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang dengan tingkat akurasi penempatan screws atau implan mencapai 99,9 persen," katanya.

Diterangkan, Gatam Institute memaparkan bahwa berhasil menangani lebih dari 1.000 kasus operasi tulang belakang dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, di mana 200 kasus operasi tulang belakang atau skoliosis menggunakan robot navigasi.

Syafrudin menyebut kehadirannya pada acara ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia dan menunjukkan kemajuan dalam bidang Spine Surgery di tanah air karena sebagai pembicara pada acara bergengsi ini memperkuat kepercayaan bahwa tenaga medis Indonesia memiliki keahlian dan pengetahuan yang setara dengan ahli dunia dalam mengatasi berbagai masalah tulang belakang.

"Mereka menyadari bahwa terus berinovasi dan mengaplikasikan kemajuan teknologi adalah kunci dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, dengan tingkat keamanan dan akurasi yang tinggi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini