News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Sampai Terlambat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ajak Lakukan Pencegahan Stunting

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan pemeriksaan kepada seorang anak dalam acara IDINESIA yang mengkampanyekan Indonesia melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anak yang terdiagnosis stunting, sudah terbilang terlambat dan sulit ditangani untuk jadi normal.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.

"Artinya sangat terlambat seperti kanker stadium empat yang sudah sulit diterapi dan diperbaiki kondisinya untuk menjadi normal," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (29/6/2023).

Stadium satu, ditandai dengan Weight Faltering adalah kenaikan berat badan yang tidak cukup. 

Yaitu di bawah rata-rata dari kenaikan berat badan minimal setiap bulannya

Stadium kedua, gizi anak kurang. Stadium tiga, anak alami gizi buruk. Setelah melewati stadium tiga, barulah ke stadium terakhir yaitu stunting.

Lebih lanjut, Ngabila mengungkapkan jika stunting dapat dicegah dengan mengkonsumsi protein hewani yang cukup.

Bukan dari biskuit yang banyak mengandung karbohidrat dan gula. 

Setidaknya ada empat kunci mencegah stunting di Indonesia 

Pertama, konsumsi protein hewani cukup dan kurangi konsumsi rokok.

Kedua, siapkan fisik dan mental calon ibu. 

Ketiga, imunisasi rutin lengkap. Imunisasi lengkap dengan anak gratis untuk setiap anak untuk mencegah penyakit menular.

Keempat, deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu per bulan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini