Begitu spora antraks masuk ke dalam tubuh maka bakteri ini akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun yang membahayakan tubuh.
Hal ini dapat terjadi ketika orang menghirup spora, makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spora, atau terkena spora pada luka atau goresan di kulit.
Baca juga: 93 Warga Terjangkit Antraks, Kemenkes: Gunungkidul DIY Endemik Antraks
Jenis dan Gejala Penyakit Antraks
Jenis penyakit yang diderita seseorang bergantung pada bagaimana antraks masuk ke dalam tubuh.
Biasanya, antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan.
Semua jenis antraks pada akhirnya dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan antibiotik.
1. Antraks Kulit
Antraks kulit adalah bentuk infeksi antraks yang paling umum, dan juga dianggap paling tidak berbahaya.
Infeksi biasanya berkembang dari 1 hingga 7 hari setelah paparan.
Ketika spora antraks masuk ke kulit, biasanya melalui luka atau goresan, seseorang dapat mengembangkan antraks kulit.
Ini dapat terjadi ketika seseorang menangani hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi seperti wol, kulit, atau rambut.
Antraks kulit paling sering terjadi di kepala, leher, lengan bawah, dan tangan hingga mempengaruhi kulit dan jaringan di sekitar tempat infeksi.
Gejala:
- Melepuh atau benjolan kecil yang mungkin terasa gatal
- Pembengkakan dapat terjadi di sekitar luka
- Luka kulit (borok) yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam yang muncul setelah lepuh atau benjolan kecil
- Paling sering luka akan berada di wajah, leher, lengan, atau tangan
2. Antraks Inhalasi