News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkes: Hepatitis B Banyak Ditularkan Ibu ke Anak, Berikut Upaya dan Cara Pencegahannya

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemeriksaan Hepatitis B - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan jika Hepatitis B banyak ditularkan Ibu ke Anak, berikut upaya dan cara mencegahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan jika Hepatitis B banyak ditularkan Ibu ke Anak.

Temuan tentang Hepatitis B banyak ditularkan dari Ibu ke Anak disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi.

Dokter Imran Pambudi menuturkan hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak.

Penularan tersebut yang memungkinkan terjadinya hepatitis B yang kronis.

Mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, penularan hepatitis B dari ibu ke anak merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia.

Dari data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1 persen atau sekitar 18 juta penduduk Indonesia.

Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Hepatitis Sedunia 2023, Beserta Cara Membuatnya

Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak Menurut Kemenkes

Dari hasil pemeriksaan Kemenkes, bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90 persen – 95 persen berkembang menjadi hepatitis B kronis.

Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun jarang mengalami infeksi kronis.

Hal itulah yang memperkuat pernyataan bahwa Hepatitis B dapat ditularkan Ibu ke Anak.

Karena transmisi vertikal atau dari orang tua ke anak berkontribusi sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.

Kemenkes menghimbau kepada ibu hamil untuk segera tes hepatitis ke fasilitas kesehatan agar bisa mencegah terjadinya penularan hepatitis ke anak.

Himbauan tersebut selaras dengan upaya pemerintah dalam mencegah penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak.

Pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan pada ibu hamil di antaranya melalui tes hepatitis dan vaksinasi.

Kemenkes sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi hepatitis B, antara lain melakukan pemberian vaksin hepatitis B dosis 1 pada bayi baru lahir usia 0 atau kurang dari 24 jam.

Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis (HBV). (hallodoc)

Baca juga: Hari Hepatitis Sedunia 2023: Sejarah, Tema dan Link Twibbon

Kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya sesuai dengan program imunisasi nasional.

Sebelumnya pada tahun 2022 lalu, Kemenkes juga telah melakukan pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil.

Pemeriksaan hepatitis B dilakukan kepada ibu hamil di 489 kabupaten/kota dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa melebihi 3,2 juta orang.

Selain itu Kemenkes juga memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil yang terdiagnosis hepatitis B.

Pemberian obat antivirus ini sudah dilakukan sejak 2022, dan saat ini tengah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi.

Dalam konferensi pers Hari Hepatitis Sedunia, pada Rabu (26/7/2023), dr. Imran menyampaikan beberapa upaya pemerintah dalam mencegah penularan Hepatitis B.

Yakni penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat).

"Pemerintah memberikan memberikan vaksin Hepatitis B kepada ibu hamil untuk meningkatkan kekebalan, melakukan pencegahan penularan Hepatitis B dari ibu ke anak, notifikasi pasangan sebelum mempunyai anak, dan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah, serta penerapan kewaspadaan standar," jelas dr. Imran, dikutip Tribunnews dari laman kemkes.go.id, pada Jumat (28/7/2023).

Adapun langkah mencegah paparan virus Hepatitis B, mengutip dari laman promkes.kemkes.go.id, sebagai berikut.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Hepatitis B Pada Anak di Indonesia Sebagian Besar Ditularkan Dari Orangtua

Cara Pencegahan Virus Hepatitis B

Proses pencegahan hepatitis B adalah dengan vaksin.

Vaksin hepatitis B di Indonesia termasuk vaksin wajib dalam imunisasi.

Pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia satu bulan, dan saat anak berusia 3-6 bulan.

Pemberian vaksin ini juga dianjurkan untuk mereka yang berisiko tinggi tertular hepatitis B, seperti:

- Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

- Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat suntik.

- Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis B.

- Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.

- Penderita penyakit hati kronis.

- Penderita penyakit ginjal.

Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil.

Jika sang ibu mengidap penyakit ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.

Sebagian besar temuan kasus hepatitis akut di seluruh dunia menimpa anak usia di bawah 5 tahun. (World Today News)

Baca juga: Guna Perkuat Bukti, Inara Rusli akan Hadirkan Dokter untuk Menilai Hasil Tes Darah Hepatitis

Cara Mengurangi Risiko Terkena Hepatitis B

1. Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.

2. Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.

3. Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.

4. Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali yakin jika pasangan tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini