Luka bakar memiliki tiga klasifikasi derajat.
Luka bakar derajat 1 terjadi di permukaan kulit yang menimbulkan kemerahan pada kulit bagian atas (epidermis).
Contohnya seperti terbakar matahari, yang membuat kulit kemungkinan akan memerah dan perih ketika disentuh tapi tidak menimbulkan lepuhan.
Baca juga: Remaja Berusia 17 Tahun Ditemukan dalam Kondisi Tubuh Luka Bakar Lebih dari 50 Persen di Pulogadung
Luka bakar derajat 2 mencapai titik didih atau lebih tinggi sehingga menyebabkan kerusakan di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).
Luka bakar derajat 2 ini ditandai dengan kulit memerah, bengkak, timbulnya lepuhan, kulit menjadi mengkilap dan basah dan sakit apabila terkena sentuhan.
Selanjutnya luka bakar derajat 3 menyebabkan kerusakan pada seluruh jaringan kulit hingga mencapai lapisan lemak, serta merusak saraf dan pembuluh darah.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Kulit yang Terbakar
1. Mengaplikasikan es batu
Luka memang cepat terasa dingin. Namun, kebiasaan ini akan memperlambat aliran darah ke area luka. Selain itu, es juga dipercaya bisa merusak jaringan kulit.
2. Mengoleskan pasta gigi
Ide untuk mengoleskan pasta gigi muncul karena pasta gigi dengan kandungan menthol akan memberikan efek dingin lebih lama. Namun nyatanya efek dingin hanya bersifat sementara dan sama sekali tidak membantu kesembuhan luka, malah memicu timbulnya infeksi pada luka.
3. Menaburkan tepung terigu
Penggunaan tepung terigu untuk pengobatan luka bakar tidak direkomendasikan oleh ahli kesehatan karena dapat menyebabkan infeksi dan belum adanya penelitian medis yang menyatakan bahwa tepung terigu dapat dijadikan sebagai pertolongan pertama pada luka bakar.
Jika ketiga hal diatas dibiarkan, dapat memicu infeksi dan kerusakan kulit secara permanen.