TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Kolesterol tinggi merupakan kondisi ketika seseorang memiliki terlalu banyak zat lemak di dalam darah.
Kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah yang akhirnya dapat memicu masalah lain seperti jantung hingga stroke.
Namun, kolesterol bisa dibilang salah satu zat yang paling disalahpahami.
Selama ini orang menghindari makanan sehat namun kaya kolesterol seperti telur, karena khawatir makanan ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa, bagi kebanyakan orang, mengonsumsi makanan sehat berkolesterol tinggi tidak berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: 5 Cara Mudah dan Efektif Atasi Kolesterol Tinggi Tanpa Gunakan Obat
Melansir Healthline, berikut ini penjelasan mengapa kolesterol dalam makanan tidak boleh ditakuti dan mencantumkan 7 makanan sehat berkolesterol tinggi dan 4 makanan berkolesterol tinggi yang harus dihindari.
1. Telur
Telur merupakan salah satu makanan yang paling bergizi yang bisa Anda konsumsi.
Telur juga tinggi kolesterol, dengan 1 telur besar (50 gram) memberikan 207 mg kolesterol.
Orang sering menghindari telur karena takut dapat menyebabkan kadar kolesterol darah meroket.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa telur tidak meningkatkan kadar kolesterol dan bahwa makan telur utuh dapat meningkatkan kolesterol HDL (baik) yang melindungi jantung.
Selain kaya akan kolesterol, telur merupakan sumber protein yang sangat mudah diserap dan memiliki nutrisi bermanfaat seperti selenium, vitamin A, dan beberapa vitamin B1.
Penelitian telah menunjukkan bahwa makan 1-3 butir telur per hari sangat aman untuk orang sehat.
Baca juga: Kenali Penyebab Ketiak Menghitam dan Berikut Cara Mudah Memutihkan Ketiak dengan Bahan Alami
2. Keju
Sepotong tunggal (22 garam) keju Swiss menyediakan sekitar 20 mg kolesterol.
Meskipun keju sering dikaitkan dengan peningkatkan kolesterol, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keju penuh lemak tidak meningkatkan kadar kolesterol.
Satu studi 12 minggu pada 162 orang menemukan bahwa makan 3 ons (80 gram) keju penuh lemak per hari, yang dianggap sebagai asupan tinggi, tidak meningkatkan kolesterol LDL (jahat) bila dibandingkan dengan jumlah rendah lemak yang sama, keju atau jumlah kalori yang sama dari roti dan selai.
Berbagai jenis keju memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar menyediakan jumlah kalsium, protein, vitamin A, dan vitamin B yang baik.
Karena keju tinggi kalori, tetaplah konsumsi keju pada ukuran atau porsi yang direkomendasikan yaitu 1-2 ons (28-56 gram) sekaligus untuk menjaga porsi tetap terkendali.
Baca juga: 8 Tips Obati Sariawan dengan Bahan Alami, Termasuk Madu hingga Kompres dengan Chamomile
3. Kerang
Kerang, kepiting, dan udang, merupakan sumber protein vitamin B, zat besi dan selenium yang sangat baik.
Makanan ini juga meningkatkan kolesterol. Misalnya, 3 ons (85 gram) porsi udang kalengan menyediakan 214 mg kolesterol.
Selain itu, kerang mengandung komponen bioaktif, seperti antioksidan karotenoid dan asam amino taurin, yang membantu mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolesterol LDL (jahat).
Penelitian yang lebih lama menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak makanan laut menunjukkan tingkat penyakit jantung, diabetes, dan penyakit radang yang lebih rendah seperti radang sendi daripada mereka yang makan lebih sedikit makanan laut.
4. Daging merah
Daging merah mengandung protein, vitamin, dan mineral yang penting seperti vitamin B12, seng, selenium, dan zat besi.
Daging merah dinilai lebih rendah kolesterol daripada daging sapi penggemukan dan mengandung lebih banyak asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi.
Satu porsi 4 ons (113 gram) steak yang dibesarkan di padang rumput mengandung sekitar 62 mg kolesterol.
Meskipun daging olahan seperti bacon, sosis, dan ham memiliki hubungan yang jelas dengan penyakit jantung, namun beberapa studi populasi besar tidak menemukan hubungan antara asupan daging merah dan risiko penyakit jantung.
5. Daging jeroan
Daging jeroan kaya akan kolesterol, seperti jantung, ginjal, dan hati.
Jantung ayam merupakan sumber antioksidan kuat yang sangat baik, serta vitamin B12, zat besi, dan seng. Makanan ini juga tinggi kolesterol.
Satu studi pada lebih dari 9.000 orang dewasa Korea menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi daging mentah yang tidak diproses dalam jumlah sedang, termasuk daging jeroan, memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada mereka yang konsumsinya dalam jumlah paling rendah.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya
6. Sarden
Sarden merupakan sumber protein yang enak dan nyaman yang dapat Anda tambahkan ke berbagai macam hidangan.
Satu porsi 3,75 ons (92 gram) ikan kecil ini mengandung 131 mg kolesterol, ditambah 63 persen nilai harian (DV) untuk vitamain D, 137 persen DV untuk vitamin B12, dan 35 persen DV untuk kalsium.
Terlebih lagi, sarden adalah sumber zat besi, selenium, fosfor, seng, tembaga, magnesium, dan vitamin E yang sangat baik.
7. Yoghurt
Yoghurt penuh lemak adalah makanan kaya kolesterol yang dikemas dengan nutrisi seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin B, magnesium, seng, dan kalium.
Satu cangkir (245 gram) yogurt penuh lemak mengandung 31,8 mg kolesterol.
Penelitian mengaitkan peningkatan asupan produk susu fermentasi penuh lemak dengan penurunan kolesterol LDL (jahat) dan tekanan darah, serta risiko stroke, penyakit jantung, dan diabetes yang lebih rendah.
Plus, produk susu fermentasi seperti yogurt bermanfaat bagi kesehatan usus dengan mendukung bakteri usus yang ramah.
Telur, keju, kerang, steak padang rumput, daging organ, sarden, dan yogurt penuh lemak adalah makanan kaya kolesterol dan bergizi yang membuat tambahan sehat untuk diet Anda.
Selanjutnya adalah 4 makanan kolesterol tinggi yang sebaiknya dibatasi atau dihindari.
Baca juga: Tak Hanya Konsumsi Makanan Berserat dan Probiotik, Berikut 5 Tips Mencegah Sembelit
8. Gorengan
Makanan yang digoreng, seperti daging goreng dan stik keju mengandung kolesterol tinggi dan harus dihindari jika memungkinkan.
Hal ini karena makanan tersebut tinggi akan kolesterol dan mungkin mengandung lemak trans, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan merusak kesehatan Anda.
Konsumsi gorengan dalam jumlah banyak dikaitkan dengan peningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
9. Makanan cepat saji
Asupan makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama untuk berbagai kondisi kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Seseorang yang sering konsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, tingkat peradangan lebih tinggi, dan gangguan regulasi gula darah.
Makan lebih sedikit makanan cepat saji dan memasak lebih banyak makanan di rumah dikaitkan dengan berat badan yang lebih rendah, lebih sedikit lemak tubuh, dan pengurangan faktor risiko terhadap penyakit jantung seperti kolesterol LDL (jahat) yang tinggi.
Baca juga: Bunda Wajib Tahu! 4 Pemicu ASI Tidak Lancar dan Berikut Cara Mengatasinya
10. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, bacon, dan hot dog, merupakan makanan berkolesterol tinggi yang harus Anda batasi dalam diet Anda.
Asupan tinggi makanan ini berkaitan dengan peningkatan penyakit jantung dan kanker tertentu, seperti kanker usus besar.
Sebuah tinjauan besar yang melibatkan lebih dari 614.000 peserta mengkaitkan setiap tambahan 2 ons (50 gram) porsi daging olahan per hari dengan risiko penyaki jantung 42 persen lebih tinggi.
11. Makanan manis
Kue kering, kue, es krim, dan permen lainnya cenderung tinggi kolesterol, serta tambahan gula, lemak tidak sehat, dan juga kalori.
Sering konsumsi makanan manis dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
Penelitian telah mengaitkan asupan gula tambahan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan mental, dan kanker tertentu.
Ditambah lagi, makanan ini sering kali tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.
Sebaiknya batasi atau hindari makanan tertentu yang berkolesterol tinggi, seperti makanan cepat saji, daging olahan, makanan yang digoreng, dan makanan manis.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Ngopi Sehat dengan Kopi Biji Kurma, Begini Cara Membuatnya
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)