TRIBUNNEWS.COM - Polusi udara di Jakarta juga dirasakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati mengaku sering batuk-batuk hingga kena alergi debu atas kondisi polusi di Jakarta.
Setelah Presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri kini bicara tentang polusi udara di Jakarta. Presiden ke 5 RI ini juga batuk hingga alergi debu.
Tak hanya Megawati, keluhan batuk karena polusi udara , sebelumnya dikabarkan Presiden Jokowi mengalami batuk-batuk ringan hampir empat minggu terakhir.
Baca juga: Megawati Ngaku Batuk-batuk Sampai Kena Alergi Debu Gara-gara Polusi di Jakarta
Dokter mengatakan kemungkinan penyebabnya karena udara yang tidak sehat dan kualitas udara yang buruk di Jabodetabek khususnya DKI Jakarta.
“Coba di Jakarta itu, makanya saya sampai suka batuk - batuk, alergi debu lah, alergi polusi itu kan, aduh,” kata Megawati saat peresmian Patung Bung Karno di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (23/8/2023).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA meningkat.
Dinkes mengklaim, hal itu dikarenakan adanya perubahan cuaca.
Tercatat setiap bulan ada 100 ribu lebih warga Jakarta mengalami ISPA.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta, Ketua DPRD DKI: Cucu Saya Kena ISPA, Semalam Masuk RS
"Warga DKI yang terkena batuk, pilek, ISPA atau pneumonia setiap bulannya rata-rata 100 ribu kasus dr 11 juta penduduk," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ngabila memaparkan data laporan ISPA DKI Jakarta tahun 2023.
Rincianya Januari 102.609 kasus, Febuari 104.638 kasus, Maret 119.734 kasus, April 109.705 kasus, Mei 99.130 kasus, Juni 102.475 kasus.
Catatan data Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tak hanya orang dewasa, kasus batuk yang menandai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat polusi udara Jakarta juga menyerang pada anak.
Gejala Khas Batuk karena Polusi, Biasanya Tak Disertai Demam