Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan, banyak masyarakat yang mulai berbisnis kuliner, salah satunya minuman.
Pada produk minuman, banyak yang menggunakan sedotan plastik.
Nyatanya menggunakan sedotan plastik dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan dan lingkungan.
Hal ini diungkapkan oleh Yeyen Anggraeni, A.Md.K.L dari RSPI Sulianti Saroso.
Baca juga: Busana Karya Bubah Alfian di JF3 2023 Gunakan Bahan Daur Ulang, Sedotan Plastik hingga Kertas Semen
"Pastinya (berdampak) karena itu juga dari plastik ya," ungkapnya dalam siaran Radio Kesehatan dilansir Tribunnews, Senin (12/9/2023).
Walau pun memang sedotan sebagian besar diproduksi dengan plastik berbahan polypropylene dan polystyrene.
Keduanya memang aman digunakan pada minuman.
Namun, kata Yeyen bisa saja dalam proses produksi, distribusi dan penyimpanannya bisa saja terjadi kontaminasi dengan zat tertentu.
Selai itu, plastik tetaplah bahan-bahan kimia yang dapat terurai dan masuk ke dalam tubuh manusia.
"Sehingga dapat menganggu kesehatan tubuh," kata Yeyen lagi.
Selain itu, sedotan disebut juga bisa memengaruhi perut kembung.
"Karena dia menyedot udara dari sedotan plastik sehingga menyebabkan perut kembung," jelas Yeyen.
Lalu kata Yeyen, penggunaan sedotan plastik juga disebut bisa menyebabkan kulit keriput.
"Karena menghirup sedotan itu, bahasanya menggerakkan otot-otot secara berulang, mengerucutkan bibir katanya dapat membuat bibir keriput," tutupnya.