News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Gadungan Curi Ijazah untuk Praktik, IDI Surabaya Klaim Tak Pernah Keluarkan Izin

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua IDI Surabaya Brahmana Askandar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat belakangan ini ramai memperbincangkan terbongkarnya sosok dokter gadungan yang dilakoni Susanto, laki-laki lulusan SMA yang mencuri ijazah sarjana kedokteran untuk bekerja di salah satu klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC) di Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya menegaskan tidak pernah menerbitkan izin praktek atas nama dokter Susanto.

Ketua IDI Surabaya Brahmana Askandar mengatakan Susanto tidak terdaftar dalam keanggotaan IDI. "Saya tegaskan kita tidak ada sama sekali nama dokter gadungan tersebut di anggota kami," tegasnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/9/2023).

Selain itu, ia pun menegaskan jika tidak pernah mengeluarkan rekomendasi surat izin praktik.

"Kami juga tidak pernah mengeluarkan rekomendasi surat izin praktik untuk dokter gadunagn tersebut. Yang dipalsukan juga surat izin praktiknya bukan di Surabaya,"jelasnya.

Di sisi lain, Brahmana Askandar mengatakan, IDI Surabaya memiliki sistem untuk mencari tahu identitas dokter.

Saat kasus dokter gadungan mencuat, IDI Surabaya langsung mengetahui jika nama Susanto tidak ada dan tidak ditemukan.

Baca juga: Kesaksian Anggi Yurikno yang Identitasnya Dicuri Dokter Gadungan Susanto

Kronologi Terungkapnya Dokter Gadungan

Aksi Susanto menjalankan aksi penipuan sebagai dokter gadungan telah dilakukan sejak 2006 di Kalimantan.

Susanto memalsukan semua dokumen untuk melancarkan aksinya tersebut. Selain berpura-pura menjadi dokter spesialis kandungan dan melakukan operasi caesar kepada salah satu pasien.

Susanto dokter gadungan juga sempat menduduki posisi strategis sebagai salah satu kepala rumah sakit di Kalimantan pada 2006-2008.

Anggota IDI Kabupaten Bandung Dokter Aziz Asoparie pun menjelaskan bagaimana kronologinya. Hal itu berawal dari masuknya laporan dari dr Anggi Yurikno (AY) dan langsung ditindaklanjuti.

"Bahwa melaporkan, namanya dipakai oleh seseorang mengaku sebagai dokter. Kami mempelajari hal tersebut. Ternyata memang ada nama yang dipakai dari anggota kami tersebut," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Ijazahnya Dicuri Dokter Gadungan di Surabaya, Dokter Anggi Sebut Pelaku Manfaatkan Momentum Covid

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini