News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Mengenal 4 Tipe Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi

Penulis: Irma Rahmasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seseorang yang mengalami skoliosis

TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr Phedy, Sp.OT (K) Spine menuturkan tipe-tipe dari skoliosis.

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang, di mana tulang belakang yang seharusnya lurus, namun pada skoliosis tulang belakang tersebut tumbuh melengkung.

Pada kondisi skoliosis ini, tulang dapat melengkung ke samping, ke depan, ke belakang, dan ada putarannya yang sering disebut dengan kelainan tulang belakang tiga dimensi.

Tulang belakang yang melengkung ditandai dengan lengkungan seperti huruf S dan huruf C, jika dilihat tubuh tersebut terlihat tidak simetris.

Baca juga: Telinga Berdenging? Kenali Faktor Penyebab yang Disampaikan oleh Dokter Spesialis THT Berikut Ini

Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube Kompas TV, Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr Phedy, Sp.OT (K) Spine memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Menurut dr Phedy, ketika skoliosis masih tergolong ringan, mata awam akan susah untuk melihatnya kecuali seorang dokter yang memang sudah terbiasa melihat kasus skoliosis.

"Untuk mata awam, biasanya bisa mengetahui kalau itu skoliosis jika kondisi skoliosis tersebut sudah pada tahap yang berat," tutur dr Phedy.

dr Phedy menjelaskan, skoliosis sendiri memiliki beberapa tipe dan memiliki penyebab yang berbeda-beda.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Buah Berikut Ini Baik untuk Lambung, Begini Cara Mengolah yang Benar

Berikut Ini Tipe-tipe dari Skoliosis

1. Skoliosis kongenital

Skoliosis kongenital merupakan skoliosis bawaan lahir, di mana pada saat bayi lahir, bayi tersebut sudah mengalami tulang bengkok.

Skoliosis tipe ini tergolong masih ringan dan tidak akan terlihat begitu saja, kondisi ini baru akan terlihat jika tulang belakang dilakukan foto rontgen.

Seiring berjalannya waktu, tulang belakang yang melengkung akan membuat tubuh semakin melengkung.

Menurut dr Phedy, tipe skoliosis ini biasanya sering tidak diketahui karena memang tidak terlihat begitu saja.

"Skoliosis tipe ini sering tidak diketahui, kecuali si anak memiliki suatu kondisi tertentu dan memerlukan rontgen, biasanya akan diketahui secara kebetulan," papar dr Phedy.

"Tapi seiring berjalannya waktu, skoliosis ini dapat tumbuh dengan sangat berat, ketika sudah berat biasanya baru akan terlihat jika ia mengalami skolisis," lanjut dr Phedy.

Ilustrasi seseorang yang mengalami skoliosis (Freepik)

Baca juga: Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Madu? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

2. Skoliosis usia pertumbuhan atau skoliosis idiopatik

Skoliosis idiopatik sering kali terjadi pada usia pertumbuhan, di mana penyebab dari skoliosis ini merujuk pada kata "idiopatik" yang artinya skoliosis ini tidak diketahui penyebabnya.

Skoliosis ini rentan menyerang anak perempuan dan laki-kali, kendati demikian, skoliosis ini lebih sering terjadi pada anak perempuan dengan rentang usia 10 tahun hingga 13 tahun.

3. Skoliosis pada orangtua atau skoliosis degeneratif

Skoliosis tipe ini sesuai dengan namanya degeneratif, yaitu skoliosis yang kerap terjadi pada orangtua yang memasuki usia 50 tahun ke atas.

Penyebab terjadinya skoliosis jenis ini adalah karena proses penuaan.

Meski lansia tersebut memiliki tulang belakang yang normal, namun dalam proses penuaan sering kali ditemukan perubahan tulang belakang.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi akibat adanya perburukan pada seseorang yang sebelumnya memiliki diagnosis skoliosis, semakin bertambahnya usia, skoliosis akan semakin terlihat.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Makan Cokelat Baik untuk Kesehatan Jantung, Gunakan Cokelat Jenis Ini

4. Skoliosis karena kelainan saraf atau skoliosis neuromuskular

Skoliosis neuromuskular merupakan tipe skoliosis yang terjadi akibat kelainan pada otot dan saraf yang menopang tulang belakang.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan skoliosis neuromuskular adalah spina bifida, cerebral palsy, hingga pembentukan tumor pada tulang belakang.

"Kelainan saraf juga memicu terjadinya skoliosis, jadi ada banyak sekali tipe dari skoliosis itu sendiri," jelas dr Phedy.

dr Phedy menyebutkan, ketika lengkungan tulang pada skoliosis cukup parah, dapat mempengaruhi organ vital di sekitarnya dan bahkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Jika Anda menemui tanda-tanda dari skoliosis, ada baiknya segera dikonsultasikan dengan dokter untuk mencegah terjadinya keparahan.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep Herbal untuk Atasi Asam Urat dan Kolesterol, Kombinasikan Bahan Ini

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr Phedy, Sp.OT (K) Spine dalam tayangan YouTube Kompas TV program Bincang Sehat.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunnews.com/IR)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini