Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengatasi stunting butuh pemahaman yang mumpuni.
Sehingga para orangtua diharapkan untuk tidak sembarangan mendapatkan informasi.
Baca juga: Kepala BKKBN Usulkan 10 Persen Dana Desa Digunakan untuk Pengentasan Stunting
Dokter ahli gizi dan Ahli Kesehatan Dr. Tan Shot Yen pun menganjurkan orang tua manfaatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai panduan cegah stunting.
"Jujur, saya gregetan ya. Karena orang belajar dari univesitas Google, fakultas YouTube dan program studi tiktok. Apa dong panduannya? Balik-balik kita punya buku KIA ya. Buku KIA adalah panduan nasional," tegasnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Tahun Politik Tidak Hambat Penanganan Stunting
Sayangnya masih ada ibu yang tidak membaca buku KIA dengan baik.
Bahkan ada kader yang tidak mengerti buku KIA.
"Nge-plot grafik tumbuh kembang saja masih keder. Ditambah lagi banyak sekiranya hal-hal yang sifatnya individual. Satu anak tidak bisa dibandingkan dengan anak yang lain," jelas dr Tan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika 70 persen masalah stunting bisa diatasi dengan kompetensi kader dan pola asuh yang baik.
Baca juga: Jaringan Terbesar se-Indonesia, Dahlan Dahi Sebut Tribun Ikut Berkontribusi Penurunan Angka Stunting
Sehingga diperlukan pemahaman yang mumpuni.
Dan buku KIA bisa menjadi salah satu informasi yang tepat.
"Bukan semata-mata hanya masalah gizi saja," tuturnya.