Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter spesialis anak Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) memaparkan tentang pentingnya intervensi keluarga dalam pencegahan stunting.
Menurutnya, stunting berawal dari Weight Faltering yang menyebabkan anak gagal tumbuh, gagal perkembangan otak
Weight faltering adalah kondisi ketika kenaikan berat badan bayi tidak sesuai dengan standar berat badan bayi sehat pada umumnya.
"Pada tahap inilah harus dilakukan intervensi dini di layanan kesehatan primer," ungkap dr Hartanto pada keterangannya, Sabtu (11/11/2023).
Untuk mengatasi weight faltering, kita harus fokus pada pencegahan daripada mengobati.
Lantas bagaimana cara mencegah angka stunting baru?
Yaitu dengan upaya preventif primer, artinya ketika masih belum terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
"Melalui aspek promotif dan preventif, maka akan menghasilkan hasil yang optimal," ujar dr. Hartanto.
Langkah preventif ini perlu dipenuhu mulai kebutuhan anak akan asah, asih, dan asuh, tentu harus dipenuhi oleh orangtuanya.
Selain itu, orangtua pun kadang menyalahi arti kata "sayang" dengan selalu menuruti kehendak anak, permisif, sehingga mengakibatkan anak gagal belajar.
Ia pun menyarankan sebisa mungkin orangtua menggunakan kasih sayang yang positif.
Mencontohkan perilaku yang baik, tentu tidak dengan kekerasan baik sikap maupun perkataan.
"Pada saat mengajari dengan kasar, maka anak hanya akan mengingat wajah orangtua yang marah, anak tidak menangkap kata apa yang diajarkan," katanya.
"Kemudian stimulasi harus dioptimalkan di usia golden periodnya, begitu diajarkan yang salah anak akan menganggap hal itu benar.
Baca juga: Tribun Network dan Tanoto Foundation Jajaki Kerja Sama untuk Turunkan Angka Stunting
Kalau sudah tertanam di diri anak, maka akan sulit diubah," tegasnya.
Salah satunya picky eater. Anak hanya makan apa yang disukainya saja.
Misalkan anak tidak suka makan ikan maka orangtua sengaja tidak pernah memberi ikan.
Padahal protein sangat penting untuk cegah stunting.
"Nah, yang harus membiasakan dan memberikan makanan gizi seimbang adalah lingkungan yang paling dekat yaitu orangtuanya," imbuhnya.