Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah kutu busuk saat ini sudah mulai menyerang Singapura.
Sebelumnya wabah kutu busuk ini menyerang negara di Eropa seperti Perancis.
Baca juga: Basmi Kutu Busuk, Pemerintah Korea Selatan Bentuk Tim Khusus dan Siapkan Dana Rp 5,9 M
Nyatanya kutu busuk juga ada di Indonesia. Hewan dengan nama latin Cimex Lectularius ini kerap ditemukan di tempat lembab dan kurang terkena paparan sinar matahari.
Misalnya seperti lipatan kasur, bantal, celah kayu, sofa dan sejenisnya.
Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengungkap jika kutu busuk ini ternyata bisa menghisap darah manusia.
Baca juga: Kutu Busuk Merebak di Hotel dan Rumah Penduduk di Inggris, Anjing Pelacak Dikerahkan
"Bahwa kutu busuk ini adalah serangga penghisap darah. Untuk diketahui ini ada di Indonesia, masih banyak," ungkap Dicky pada keterangannnya, Jumat (17/11/2023).
Kutu busuk ini bersembunyi pada siang hari di celah sempit, tapi kembali aktif di malam hari.
Ia makan dengan menghisap darah manusia saat tertidur.
Satu ekor kutu busuk ini bisa menghisap darah manusia selama 10-15 menit.
Dan biasanya kelompok dengan mobilitas kurang seperti anak-anak, orang lanjut usia dan perempuan, berisiko digigit kutu busuk ini.
Kabar baiknya, sejauh ini memang belum ada masalah kesehatan yang muncul dari gigitan kutu busuk ini.
Baca juga: Kutu Busuk Mewabah di Paris, Perusahaan Pembasmi Hama Keteteran, Terpaksa Rekrut Karyawan Baru
"Syukurnya sejauh ini belum terdeteksi penyakit apa yang bisa ditularkan oleh kutu busuk ini. Tapi tentu menyebabkan gangguan kenyamanan atau orang alergi, atau termasuk kepanikan juga," jelas Dicky.
Hanya saja kata Dicky pada beberapa kasus ada yang sampai mengalami kekurangan darah atau anemia.