Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gatal dan iritasi pada kulit merupakan salah satu masalah kesehatan yang mulai banyak ditemukan akibat polusi yang meningkat.
Kulit gatal merupakan sensasi tidak nyaman pada kulit yang dirasakan oleh seseorang dan menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
Baca juga: Mau Cantik Saat Lebaran Tapi Rambut Rontok? Ekstrak Lidah Buaya dan Minyak Kemiri Solusinya
Jika terus menggaruk tanpa henti dalam jangka waktu yang panjang, maka lambat laun bisa menjadi iritasi.
Saat gatal, banyak tanaman yang disebut ampuh mengatasinya, termasuk lidah buaya.
Benarkah tumbuhan ini menghilangkan rasa gatal?
Baca juga: 6 Manfaat Lidah Buaya untuk Kulit: Mempermudah Penyembuhan Luka hingga Menyamarkan Noda di Wajah
Terkait hal ini Dokter Spesialis Dermatologi dan venereologi Klinik Pramudia dr Amelia Soebyanto, Sp.DV ingatkan untuk waspadai hal ini.
"Sebenarnya aloevera (lidah buaya) bagus. Alovera bisa dipakai. Mungkin bisa menghilangkan gatal," ungkapnya pada media briefing yang diadakan Pramudia di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Biasanya daun lidah buaya dipotong dioleskan pada daerah yang gatal. Ada yang berhasil, namun ada pula yang tidak.
Dari sisi proses penggunaan pun menurut dr Amelia ada plus dan minus.
Misalnya saat pengambilan daunnya harus matang.
Tidak semua lidah buaya memberikan dampak yang diinginkan.
Dr Amel pun menganjurkan untuk mendapatkan penanganan secara medis jika alami gatal yang tidak dapat teratasi.
Obat-obatan yang ada di layanan kesehatan tentu telah melewati uji klinis.
"Kalau obat-obatan biasa diresepkan, melalui uji kinis. Uji klinis fungsinya apa, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Nantinya pasien bisa mendapatkan obat anti peradangan untuk mencegah terjadinya iritasi.
Di sisi lain, dr Amelia juga menanggapi terkait produk kecantikan yang mengandung ekstrak lidah buaya dijual di pasaran.
Produk kecantikan lidah buaya yang diproses dan dicampur dengan berbagai bahan kimia mungkin bisa menimbulkan alergi pada kulit.
Karena ada beberapa kulit yang ketika diaplikasikan tidak mengalami ketidakcocokan.
" Karena ada toh, bahan pengawet tidak cocok di kulit. Tidak semua cocok dengan produk," tutupnya.