News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Pneumonia Marak di China, PB IDI: Bisa Masuk ke Indonesia

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pneumonia. Muncul banyak kasus pneumonia di China.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit pneumonia tengah mewabah di China dan menyerang ribuan anak-anak. 

Salah satu penyebab pneumonia adalah Mycoplasma pneumonia.

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan seperti tenggorokan, paru-paru, dan batang tenggorokan

Meksipun belum ditemukan di Indonesia, penyakit ini tetap harus diantisipasi keberadaannya.

Lantas apakah wabah ini bisa masuk ke Indonesia? 

Mengenai hal ini, anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. dr. Erlina Burhan, buka suara. 

"Tentu saja bisa karena mobilisasi manusia sangat tinggi, tidak bisa kita kontrol. Orang bisa datang dari mana saja, berinteraksi, dan mungkin kemudian terinfeksi," ungkap Erlina saat media briefing secara virtual, Jumat (1/12/2023). 

Baca juga: Marak Kasus Pneumonia, Perlukah Pembatasan Wisatawan Asal China ke Indonesia?

Menurut dia, penularan bisa terjadi lewat droplet (cipratan liur) sehingga orang bisa dengan mudah terinfeksi.  

"Saya tidak bisa bilang tidak mungkin. Potensi ada karena mobilisasi sangat tinggi," kata dia.

Lebih lanjut, ia menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan

Karena penularan penyakit itu melalui droplet, masyarakat perlu kembali belajar dari wabah pandemi Covid-19.

"Mari belajar pandemi Covid-19. Laksanakan protokol kesehatan. Selama ini kan sudah biasa, cuci tangan, menjaga jarak, pakai masker," imbaunya. 

Selain itu, jika sedang sakit, seseorang tidak perlu keluar dari rumah, bekerja, atau bersekolah. 

"Karena kalau sakit saluran pernapasan akut akan mudah menularkan pada teman. Belajar [dari saat masa] Covid-19, kita sudah terbiasa, mestinya tidak menjadi sangat panik. Cukup waspada, tidak perlu panik," ujarnya.

Baca juga: Marak Kasus Pneumonia, Perlukah Pembatasan Wisatawan Asal China ke Indonesia?

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini