Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi ibu baru, bayi yang selalu menangis sngatlah mengkhawatirkan.
Sebagian besar ibu beranggapan jika bayi yang menangis disebabkan karena ASI yang Kurang.
Ada sebagian ibu yang memutuskan memberi susu formula (sufor) pada sang buah hati.
Menurut Ketua Pokja Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting POGI Prof DR Dr Dwiana Ocviyanti, SpOG, Subs Obginsos, MPH, jangan terlalu buru-buru memberi anak sufor.
Karena bayi yang menangis belum tentu akibat kekurangan ASI sehingga menyebabkan rasa lapar.
"Menangis belum tentu karena ASI nya kurang," ungkapnya saat ditemui awak media di Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Wajar saja jika bayi lebih banyak menangis karena ia masih belum bisa mengungkapkan perasaan lewat kata-kata.
Menangis menjadi salah satu upaya bayi menyampaikan pada ibu kalau ia merasa lapar, sakit atau tidak nyaman.
Lantas apa yang perlu dilakukan ibu saat bayi menangis?
Pertama, mungkin memang bayi tengah lapar, maka yang dilakukan adalah menyusui.
Kedua, kalau tidak lapar, mungkin saja bayi ingin digendong atau diayunkan.
"Mungkin perut kembung, atau ingin digoyang saja, diayun. Di dalam kandungan itu, dia seperti diayun-ayun, nyaman," tambahnya.
Ketiga, buat bayi merasa nyaman. Bisa saja bayi menangis karena sedang tidak suk dibedong.