News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selalu Stres dan Sedih Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Autoimun

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter penyakit dalam Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI

Selalu Stres dan Sedih Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Autoimun

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit autoimun kini menjadi masalah kesehatan yang disebabkan oleh sistem imun yang keliru dan menyerang sel-sel sehat di tubuh.

Dalam kondisi yang normal, seharusnya sel darah yang ada dalam sistem kekebalan tubuh membantu melindungi dari zat berbahaya.

Psikis yang selalu stres dan sedih bisa memicu terjadinya penyakit autoimun ini.

"Tidak selalu karena faktor genetik. Paparan berulang pun lama-lama menyebabkan alergi. Autoimun juga, sama. misalnya terlalu sedih lama, tiap orang punya bakat," ungkapnya dalam launching Allergy Immunology Autoimmune & Vaccine Clinic (ALIVE) RS Eka Hospital di Tanggerang, Rabu (31/1/2024).

"Bakat kita tidak tahu nantinya. Munculnya kalau stres munculnya sebagai penyakit ini. Kanker misalnya, autoimun, alergi, satu diabetes. Kita gak tahu," imbuhnya.

Karena itu, dr Iris menganjurkan masyarakat untuk menjalani hidup yang sehat dan berpikir positif. Dia  menjelaskan kaitannya sedih atau stres dengan munculnya penyakit autoimun.

"Kalau terlalu sedih sistim imun menurun, jadi marah, sedih, banyak kecewa, itu di sini menciut (endofin)," jelasnya.

Baca juga: Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Penyintas Penyakit Autoimun

Endorfin adalah senyawa kimia neuropeptida opioid lokal dan hormon peptida yang membuat seseorang merasa senang dan untuk kekebalan tubuh.

Sedangkan saat stres, maka akan muncul hormon .

Baca juga: Apakah Penyakit Autoimun Bisa Sembuh? Begini Kata Dokter

"Hormon stres (kortisol) naik. Kalau stres naik terus, jangan walau pun ngeluh jangan. Saya harus sehat. Walau menderita sebenarnya, kata-kata positif, karena kata-kata adalah doa," tutupnya .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini