Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah, Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba.
Di saat ini lah umat muslim menjalankan ibadah puasa selama sebulan lamanya.
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko Cedera Saat Olahraga, Ternyata Ini Alasannya
Selama berpuasa, umat muslim tidak akan makan dan minum dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Walau berpuasa, orang yang menjalankannya tetap diperbolehkan berolahraga.
Bolehkah hal ini dilakukan?
Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Sport Injury Sport Medicine Injury dan Recovery Centre RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Yohannes Toban Layuk Allo, M.Kes, Sp. OT (K) merekomendasikan olahraga saat berpuasa, namun ada rambu-rambu yang perlu diketahui.
Baca juga: Benarkah Makan Apa saja asal Olahraga Bisa Buat Berat Badan Ideal? Begini Kata Pakar Gizi
"Boleh, bahkan pemain sepak bola banyak yang atlet memilih puasa sambil main. Bisa olahraga, kompetisi, tanding sampai 90 menit bahkan saat olahraga," ungkapnya di Jakarta, Kamis (6/3/2024).
Namun selama berpuasa, risiko cedera saat berolahraga lebih tinggi.
Selama berpuasa asupan cairan berkurang. Sehingga tubuh rentan dalam kondisi dehidrasi.
Dalam kondisi dehidrasi otot gampang mangalami ketegangan otot.
"Risiko cedera otot akan tinggi saat dehidrasi. Selain itu kalau kita puasa gula turun, kalau kelaparan pusing, tidak konsentrasi," jelasnya.
Kalau konsentrasi turun, maka risiko cedera makin meningkat.
Bisa saja saat olahraga, karena kurangnya konsentrasi terjadi kesalahan gerakan yang berakhir dengan keseleo.
Lebih lanjut, untuk mencegah terjadinya cedera, dr Yohannes pun berikan beberapa tips.
Pertama, kenali diri sendiri. Tahu kapasitas diri dapat mencegah beban olahraga yang berlebih.
Kedua, kurangi beban olahraga selama berpuasa.
"Biasanya ngangkat beban 20 kilogram, jadi lima kilogram. Di set, turunkan. Kalau sanggup atur referensi, jaga nutrisi seimbang. Makanya paling penting mengenali tuh sendiri setiap orang berbeda," paparnya.
Kedua, memilih jam yang tepat untuk berolahraga.
"Ada pasien memilih satu jam sebelum olahraga, capek tinggal makan. Ada prinsip gak kuat laper gini olahraga. Buka puasa dulu baru olahraga itu boleh tidak masalah. Sesuai kemampuan sendiri," imbuhannya.
Terakhir, ia menganjurkan agar tidur dan istirahat cukup sehingga tubuh lebih bugar.