Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2023, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelontorkan total Rp 34,769 triliun untuk penanganan penyakit katastropik.
Ada total 29.748,710 kasus penyakit katastropik yang menjadi beban pembiayaan BPJS Kesehatan.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 BPJS Kesehatan yakni total biaya klaim sebesar Rp24,05 triliun untuk menangani 23,27 juta kasus penyakit katastropik.
Kasus penyakit jantung di Indonesia masih menjadi urutan pertama penyakit katastropik yang menyedot klaim BPJS Kesehatan terbesar, disusul kanker, stroke dan gagal ginjal.
"Sepanjang 2023 BPJS Kesehatan telah menanggung biaya perawatan penyakit katastropik sebesar Rp 34,769 triliun," kata Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan Irfan Humaidi dalam kegiatan temu media Kompas Gramedia di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Diketahui penyakit katastropik merupakan penyakit yang membutuhkan perawatan lama serta berbiaya mahal.
Berikut adalah 8 penyakit katastropik yang menyedot BPJS Kesehatan:
1. Penyakit Jantung
20.037.289 kasus
Rp 17,629 triliun
2. Kanker
3.864.086 kasus
Rp 4,5 triliun
3. Stroke
2.536.620 kasus
Rp 3,234 triliun
4. Gagal ginjal
1.322.798 kasus
Rp 2,156 triliun
5. Hemofilia
140.179 kasus
Rp 1,230 triliun
6. Talasemia
281.577 kasus
Rp 604 miliar
7. Leukimia
161.529 kasus
Rp 579 miliar
8. Sirosis Hati
236.589 kasus
Rp 446 miliar
"Program JKN merupakan bentuk gotong royong bangsa yang konkrit, dirasakan masyarakat luas dan merupakan manifestasi kehadiran negara," ungkap Irfan.