News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Cemas, Berikut Tips Bagi Orangtua Saat Anak Dapat Jadwal Ganda Imunisasi 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bidan Desa Yudha Purwanidyah (kanan) menyuntikan vaksin kepada balita saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imunisasi menjadi suatu upaya penting agar anak terhindari dari infeksi penyakit. 

Pemberian imunisasi dapat meningkatkan antibodi pada anak, sehingga ketika anak terinfeksi, anak tidak jadi sakit. Kalau pun sakit, gejala yang dirasakan tidak terlalu berat. 

Namun, sebagian orangtua masih enggan membawa imunisasi. Salah satu alasannya karena adanya jadwal imunisasi ganda karena dapat menimbulkan efek pascaimunisasi. Misalnya demam.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine ungkap alasan kenapa kejadian luar biasa (KLB).

Kementerian Kesehatan bersama United Nations Children's Fund (Unicef) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa pernah melakukan survei alasan orangtua enggan melakukan imunisasi anak. 

Salah satu alasannya adalah 38 persen anak tidak mau karena takut imunisasi ganda. 

Baca juga: Anak Tidak Imunisasi, Kemenkes Ingatkan Risiko Kecacatan hingga Kematian

"Memang kalau lihat jadwal tadi, ada beberapa usia harus (imunisasi) ganda agar anak mendapatkan jadwal yang ideal. Tidak bisa dihindarkan dan  ini terjadi banyak negara," tambahnya. 

Terkait hal ini, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) bagikan tips pada orangtua agar jangan panik. 

Pertama, sebelum diimunisasi bayi diberikan ASI dahulu. 

"Kalau dia sudah tidak minum asi lagi, berikan susu formula. Bayi perut kenyang, sudah minum ASI, menangis lebih pendek dari pada bayi lapar," kata dr Hartono. 

Kedua, letakkan anak pada posisi yang nyaman. 

Kalau bayi bisa pangkuan, sedangkan anak yang lebih besar bisa dalam posisi duduk. 

Sedangkan anak remaja, biasanya takut, maka sebaiknya dalam posisi tidur.

Ketiga alihkan perhatian anak. Bisa dengan memberikan mainan kemudian disuntik. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini