Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpuasa untuk anak di bawah usia 10 tahun adalah keseruan makan bersama keluarga yang ada di menu Ramadan.
Pakar Nutrisi dari Universitas Indonesia, Widya Fadila M.KM mengatakan, menu buka puasa untuk anak mungkin berbeda menu dengan orangtua.
"Varian rasa alami buah dan sensasi dingin juga menjadi daya tarik tersendiri untuk anak," kata Widya saat acara buka puasa bersama Unifam di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan di Jakarta Hari Ini Jumat, 22 Maret 2024
Namun demikian, kata dia jangan lupa menjaga besarnya kalori pilihan buka puasa.
"Jangan sampai anak jadi tidak konsumsi makanan utama," katanya.
Widya mengingatkan jangan berbuka puasa dengan makanan olahan cepat saji yang tinggi lemak dan tinggi gula.
Ini dapat menyebabkan rasa mudah lelah, cepat lapar dan mudah terjadi peradangan terutama tenggorokan.
"Makanan ringan, segar dan beragam adalah pilihan kombinasi untuk menu buka puasa anak," katanya.
Untuk sahur anak, Widya menyarankan menggunakan karbohidrat komplek karena komposisi nutrisi saat sahur mempengaruhi energi anak.
"Sehingga memastikan bahwa karbohidrat komplek yang dipilih serta kombinasi protein hewani dan nabati merupakan bahan bakar selama berpuasa.
Baca juga: Enggak Perlu Bingung, Ini 3 Ide Menu Buka Puasa Praktis di Restoran Terdekat
Jika terlalu sulit mengkombinasikan protein, tambahkan susu atau produk turunannya sebagai pelengkap protein harian," kata Widya.
Dalam kesempatan sama, Head of Human Capital & Corporate Affairs Unifam, Windy Prastiwi mengatakan ibu menjadi orangtua sekaligus teman yang akrab bagi anak-anak dan keluarga dengan memberikan solusi yang menyenangkan, ramah dan lebih baik untuk keluarga.
"Ini pula yang mendorong kami memperkenalkan kampanye #PilihanIbuKesukaanAnak dan pino es serut buah sebagai salah satu takjil yang memiliki beragam rasa dan cocok menjadi teman berbuka puasa yang praktis di rumah," katanya.