Lebih lanjut, Setyowati mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah instansi tetap melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut saat ini.
"Dinkes dan puskesmas mengintensifkan edukasi masyarakat untuk menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan menjaga lingkungan," himbau Setyowati.
Ia juga meminta masyarakat untuk segera mengakses fasilitas kesehatan bila merasa ada gejala penyakit yang tidak biasa.
"Mengakses layanan kesehatan apabila ada gejala2 sakit yg tidak bisa diobati secara swamedikasi. Dan masyarakat tidak terlambat membawa ke faskes untuk penanganannya," pungkasnya
SH sempat didiagnosa penyakit lain sebelum meninggal dunia dikarenakan penyakit kencing tikus.
Warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu menghembuskan napas terakhirnya pada 21 Maret 2024.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Kencing Tikus Ternyata Pernah Terjadi di Solo, Tahun 2023 Ada 8 Kasus, 4 Warga Meninggal Dunia
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)