TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) bersama kedutaan besar Hongaria meningkatkan peran dan kemitraan di tingkat global khususnya Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk bertukar praktik terbaik program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) atau Bangga Kencana BKKBN.
Salah satu yang menjadi pembahasan dalam agenda tersebut adalah mengenai kebijakan yang ramah untuk keluarga, anak, ayah dan ibu.
Duta Besar (Dubes) Hongaria untuk Indonesia, Lilla Karsay menyebut kebijakan ramah keluarga sangat penting bagi kemajuan sebuah negara guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Ada lima tujuan penting yang mendapat penekanan di Hongaria untuk membangun negara yang kebijakannya ramah keluarga. Pertama, menekankan pada masyarakat bahwa memiliki anak adalah sebuah keberuntungan.
"Bukan sebaliknya," kata Lilla dalam pernyataan persnya yang diterima Tribun, Senin(1/4/2024).
Ia melanjutkan, kebijakan yang penting lainnya dan bisa diterapkan yakni membantu keluarga memiliki atau membeli tempat tinggal yang layak agar keluarga merasa aman dan terjamin secara fisik maupun psikologis ketika berada di rumah.
Program yang tak kalah penting di Hongaria yakni pemerintah memberikan subsidi pembelian rumah atau apartemen, juga pinjaman untuk membeli perumahan bersubsidi.
"Kami juga memberikan tambahan subsidi rumah pada keluarga yang memiliki anak, karena kami yakin ini akan memberi dampak baik pada perekonomian," ujar dia.
Kemudian, kebijakan ramah ibu atau perempuan, di mana ibu tidak perlu khawatir untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan, juga dibebaskan apabila ingin menjadi ibu rumah tangga, dengan jaminan kesehatan juga perlindungan yang dijamin oleh negara.
"Mereka (ibu) tidak perlu khawatir harus mengorbankan karier, karena pemerintah Hongaria menjamin sistem pendidikan yang baik dan ramah anak," ucapnya.
Sistem pendidikan dengan fasilitas yang memadai juga sempat disinggung oleh Lilla, utamanya pada jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak.
Yang terakhir, payung hukum yang memadai, sehingga memberi rasa aman pada perempuan dan ibu.
"Faktor paling penting yaitu payung hukum yang memadai, bagaimana keluarga, anak, dan perempuan bisa terlindungi melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh negara," tuturnya.
Ia menegaskan, pembangunan keluarga menjadi fondasi paling kuat untuk menghasilkan sumber daya berkualitas. Untuk itu pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan BKKBN, utamanya dalam hal keluarga berencana mengingat Hongaria mengalami penurunan populasi dalam beberapa tahun belakangan.