Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehidupan saat ini, hampir setiap orang sulit lepas dari aktivitas gawai, di antaranya seperti handphone atau tablet.
Namun tahukah, terlalu sering bermain gawai seperti handphone bisa berisiko alami saraf kejepit.
Hal ini dikemukakan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dr. Jane Meinheart Pelealu, Sp.KFR.
Lebih lanjut dr Jane pun menjelaskan kenapa main handphone terlalu lama bisa berisiko alami saraf kejepit.
"Sama main handphone. Zaman sekarang usia muda sampai tua mengunakan gawai. Jadi cara kita untuk memegang itu biasanya nunduk. Nah kalau nunduk saja, postur tidak bagus," ungkap dr Jane pada kanal YouTube Sonora FM dilansir, Minggu (14/4)2024).
Seiring waktu, terus menunduk bisa memunculkan gejala sakit dan nyeri pada leher.
Saraf kejepit adalah kondisi ketika saraf menerima tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya.
Akibatnya, muncul nyeri yang tidak tertahankan, baik saat beraktivitas maupun beristirahat.
Selain faktor di atas, ada sebab lain munculnya saraf kejepit.
Seperti, postur tubuh yang salah, lalu kebiasaan salah melakukan aktivitas sehari-hari.
"Misalnya mengambil barang di lantai. Ambil ambil saja, padahal barang yang diambil agar besar dan berat. Itu tidak disarankan main ambil bungkuk saja. Bisa terjadi masalah di situ," jelas dr Jane.
Bisa juga karena aktivitas yang banyak membungkuk sehingga bisa menyebabkan postur tidak bagus.
"Trauma juga, kecelakaan, itu bisa menyebabkan masalah saraf kejepit. Mungkin juga otot tidak terlalu kuat, penyangga mau tulang belakang tidak kuat. Risiko jepitan saraf semakin besar," tutupnya.