Anggota Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian PAPDI, dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC. menjelaskan, ada berbagai faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada dewasa, seperti faktor umur, pekerjaan, gaya hidup, kondisi kesehatan, atau karena bepergian.
Risiko pneumonia juga semakin tinggi apabila memiliki kondisi medis tertentu.
Manfaat Vaksin PCV, Bisa juga Cegah Mengitis hingga Infeksi darah
Padahal, berbagai studi menunjukkan bahwa vaksinasi pneumonia pada orang dewasa dapat membantu menurunkan risiko dari penyakit berbahaya ini.
"Selain mencegah pneumonia, vaksinasi PCV juga dapat membantu mencegah beberapa penyakit lain, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus," ujar dr Ceva dalam kegiatan bersama MSD Indonesia di kantor PAPDI, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2024).
Karena itu, PCV menjadi salah satu vaksin yang direkomendasikan PAPDI untuk diberikan ke masyarakat populasi dewasa, guna menekan angka penularan pneumonia.
Pembaruan Rekomendasi Vaksin untuk Dewasa dan Lansia
Salah satu penyakit yang dapat dicegah penyebarannya melalui vaksinasi adalah pneumonia.
PAPDI mengumumkan pembaruan rekomendasi jadwal vaksinasi dewasa dan lansia, erbaru, ada penambahan PCV15 atau vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).
Vaksin ini sebelumnya telah disetujui untuk diberikan kepada bayi dan anak-anak dan kini BPOM menyetujui pemberian kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.
Penambahan vaksin PCV15 melengkapi 22 jenis vaksin yang direkomendasikan PAPDI bagi kalangan dewasa mulai dari 18 tahun hingga lansia.
Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP menyampaikan, pemberian vaksin merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat.
"Dengan penambahan vaksinasi PCV15 dalam rekomendasi jadwal vaksin dewasa tahun 2024 ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui berbagai inovasi kesehatan yang dihadirkan," ungkap dr Sally.