Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Gigi bungsu atau gigi geraham bungsu sering kali dikeluhkan bermasalah.
Sampai-sampai banyak orang memilih tindakan untuk melakukan pencabutan.
Dokter gigi Rumah Sakit Permata Pamulang drg R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati MM RS, FICD mengatakan, sekalipun pertumbuhan gigi bungsu dirasa sakit, gigi tersebut tidak harus dicabut.
Kecuali gigi sudah masuk kategori rusak parah sampai akar maka pencabutan perlu dilakukan.
"Untuk kasus gigi lebih rumit biasanya dicabut," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (10/5/2024).
Biasanya urusan mempertahankan gigi kata dia, pasien akan menjalani perawatan di satu bidang dalam kedokteran gigi yakni konservasi gigi.
Baca juga: Kronologis Ibu Muda di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu di Dokter Gigi Umum: Infeksi Menyebar
Dalam hal ini, dokter gigi spesialis konservasi gigi akan berupaya untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut, sehingga bentuk, fungsi, dan estetika gigi dapat kembali normal.
"Ketika gigi tetap dipertahankan maka akan melalui tindakan bedah Endodontic advance tertentu," ujar dia.
Tindakan tersebut akan masuk pada ranah dokter gigi spesialis bedah mulut.
Tindakan pembedahan endodontic jenis advance sampai saat ini belum banyak dilakukan oleh dokter gigi di klinik atau hospital.
Karenanya banyak kasus yang harusnya bisa ditangani secara bedah endodontic yang advance, malah disarankan untuk dilakukan tindakan pencabutan.
Padahal banyak pasien yang memilih agar gigi yang telah terlanjur mengalami proses infeksi tersebut sebisanya disterilkan dan tetap dipertahankan di rahang, tanpa dicabut.
"Kalau begini yang rutin dilakukan sejauh ini lebih ke Perawatan Saluran Akar (Root Canal Treatment)," tutur dia.
Berikut jenis tindakan Endodontic Bedah advance semisal: periradiculair curretage, hemisection, apicoectomy, apicoresection, endodontic implant, bone grafting, bicuspidisasi, intentional Replantation dan lain-lain.
"Sehingga gigi bisa dipertahankan keberadaannya dalam tulang rahang dalam kondisi sehat(steril) tanpa dicabut," urai drg Anastasia.