Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data terbaru WHO menunjukkan sekira 17,5 persen dari populasi orang dewasa, atau kira-kira 1 dari 6 di seluruh dunia mengalami infertilitas atau keseuburan.
Mereka yang dikatakan infertilitas adalah pasangan suami istri yang melakukan hubungan intim secara rutin tapi belum juga mendapatkan kehamilan.
Sebagian pasangan kemudian memilih menjalani program hamil sebagai solusi, baik secara alami, inseminasi, maupun program bayi tabung.
Namun, untuk memilih program kehamilan yang tepat, pasangan suami istri sebaiknya perlu mengetahui kondisi kesuburan masing-masing.
Dokter Ferry Darmawan SPOG MIGS yang di klinik Bocah Indonesia mengatakan untuk mengetahui kondisi kesuburan perlu melakukan beberapa hal.
"Jadi ini disebut dengan pemeriksaan dasar infertilitas atau basic fertility work up," ucapnya.
Bunda sebaiknya menjalani tes USG transvaginal. Kemudian ayah juga melakukan analisis sperma.
Ada baiknya pula konsultasi fertility workup andrology dengan dokter spesialis andrologi.
Setelah kondisi kesuburan diketahui, barulah menentukan program kehamilan yang diyakini tepat. Dengan kata lain tak perlu jalani program bayi tabung jikalau masih memungkinkan untuk alami.
Pada perayaan HUT ke-5, Bocah Indonesia menggelar acara dengan mengundang lebih dari 50 pasangan untuk berbagi kebahagiaan bersama.
Acara ini digelar dengan serangkaian kegiatan menarik serta sesi Talk Show interaktif yang berisi edukasi terkait program hamil bayi tabung dengan tema “Unique IVF Journey”.
Acara ini dihadiri oleh para ahli fertilitas dari Bocah Indonesia, yakni dr. Cynthia Agnes Susanto, BMedSc, Sp.OG., dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG, Subsp.FER yang merupakan dokter spesialis obgyn.
Hadir pula dr. Gito Wasian, Sp.And, serta dr. Maitra Djiang Wen, Sp.And, Subsp.FER, M.ClinEmbryol, dokter spesialis andrologi dan kepala laboratorium embriologi.