News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WHO Laporkan Alkohol dan Narkoba Sebabkan 3 Juta Lebih Kematian dalam Setahun 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, bersama Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed (kanan), berbicara pada pertemuan tentang cakupan kesehatan universal di sela-sela Majelis Umum PBB di markas besar PBB di New York City

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan lebih dari 3 juta kematian pertahun akibat penggunaan narkoba dan alkohol. 

WHO merincikan 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, atau 4,7 persen dari seluruh kematian dan 600 ribu kematian disebabkan oleh penggunaan obat-obatan psikoaktif atau narkoba. 

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan,  jika penggunaan narkoba sangat merugikan kesehatan individu.

"Meningkatkan risiko penyakit kronis, kondisi kesehatan mental, dan secara tragis mengakibatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya," kata dr Terdros dilansir dari laman resmi WHO, Kamis (27/6/2024). Ia pun meminta masyarakat mengurangi dampak negatif konsumsi alkohol terhadap kesehatan dan sosial.

Pihaknya juga menganjurkan masyarakat menjalani pengobatan untuk gangguan penggunaan narkoba. 

Baca juga: Percaya Hukum Tabur Tuai, Terjerat Narkoba Buat Virgoun Gelisah, Cemaskan Anak-anaknya

Lebih lanjut WHO menyampaikan tingkat kematian akibat konsumsi alkohol tertinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah. 

Total konsumsi alkohol per kapita pada populasi dunia sedikit menurun dari 5,7 liter pada tahun 2010 menjadi 5,5 liter pada tahun 2019. 

Tingkat konsumsi per kapita tertinggi pada tahun 2019 tercatat di WHO Wilayah Eropa (9,2 liter) dan Wilayah Amerika (7,5 liter ).

Tingkat konsumsi alkohol per kapita di kalangan peminum rata-rata berjumlah 27 gram alkohol murni per hari.

Kira-kira setara dengan dua gelas anggur, dua botol bir (33cl) atau dua porsi minuman beralkohol (4cl). 

Tingkat dan frekuensi minum ini dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan serta kematian dan kecacatan terkait.

Pada tahun 2019, 38 persen peminum saat ini pernah melakukan minuman keras secara episodik.

Didefinisikan sebagai mengonsumsi setidaknya 60 gram alkohol murni pada satu atau lebih kesempatan pada bulan sebelumnya atau kira-kira setara dengan 4 atau 5 gelas anggur, botol bir, atau satu porsi.

Minum alkohol dalam jumlah banyak secara terus-menerus sangat umum terjadi di kalangan pria.

Secara global, 23,5 persen dari seluruh anak berusia 15-19 tahun adalah peminum alkohol. 

Tingkat konsumsi alkohol tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun di kawasan Eropa (45,9 persen) diikuti oleh Amerika (43,9persen).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini