"Muntah atau diare ini biasanya muncul sesaat pasca kemoterapi,” ujar dr Anky.
Kemudian konstipasi terjadi karena kurang serat, obat nyeri, atau depresi saat menjalani kemoterapi
Ia mengatakan, ketika anak muntah pendekatan yang dilakukan orang tua berupa menyiapkan
makanan ukuran kecil, dipilih oleh anak, berikan minuman kesukaannya, hipnosis atau latihan nafas, perawatan daerah mulut, hindari bau makanan yang merangsang, dan berikan aroma terapi.
“Konstipasi orang tua harus memberikan banyak minum sebanyak 8 gelas/hari, aktivitas tiap hari, makan makanan berserat, serta hubungi dokter bila tidak BAB dalam3 hari,” jelas dia.
Kemudian untuk diare, orang tua disarankan memberikan makanan lunak, lauk yang mudah diserap oleh anak, minum susu yang rendah laktose/ bebas laktose, serta banyak minum.
3. Mulut dan tenggorokan
Efek samping kemoterapi pada mulut dan tenggorokan adalah mulut kering, perubahan rasa pengecapan, infeksi pada gusi, gigi, lidah, sensitif terhadap makanan panas atau dingin.
Juga terjadi sari awan, inflamasi pada saluran mukosa.
“Gejalanya nyeri, sulit menelan, suara serak dan perubahan warna lapisan mukosa mulut,” ungkap dr. Anky.
Orang tua harus menyikat gigi anak dengan sikat gigi lembut, sering berkumur, hindari soda atau makanan yang menyebabkan iritasi mukosa, gunakan air putih sebagai pelembab, serta pertahankan status hidrasi.
Kemudian, berikan anak makanan yang disukai atau diminta anak, porsi kecil, wadah kecil, potongan kecil dan lunak, siapkan makan segera setelah anak minta.
Suap perlahan, hati-hati tersedak, bila sulit menelan pakai botol dot atau sedotan, jaga kebersihan mulut. Jangan paksa bila anak tidak mau.
4. Gangguan nafsu makan
Anak akan mengalami mual. Masalah di mulut dan tenggorokan, perubahan indera pengecap rasa, depresi, kelelahan, lesu, nafsu makan turun atau hilang.
5. Hilangnya indera perasa
Kondisi ini mempengaruhi nafsu makan, mengganggu asupan nutrisi.