Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kejang pada anak-anak, umumnya tidak berbahaya dan bukan menunjukkan gejala dari penyakit serius. Namun waspadai jika tanda-tandanya sudah di ambang batas wajar.
Penyebab terjadinya kejang demam umumnya belum diketahui dengan pasti.
Baca juga: Empat Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Kejang, Jauhkan dari Benda Berbahaya
Tapi biasanya kondisi ini biasanya terjadi pada anak ketika mengalami demam dengan suhu 38 C atau lebih.
Sehingga orang tua diimbau untuk tidak terlalu panik.
Walau begitu, ada beberapa tanda-tanda kejang yang perlu diwaspadai orang tua.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis anak subspesialis neurologi dr. Arie Sulistyowati, M.Sc., Sp. A, Subsp dari RS Pondok Indah.
Pertama, jika pertolongan pertama dan obat sudah diberikan, anak tidak menunjukkan ke arah perbaikan.
Baca juga: Kronologi Lengkap ASN asal Jogja Kejang-Kejang Lalu Tewas Saat Suntik Silikon Payudara di Salon
Seperti kejang tidak kunjung berhenti, dan anak malah terlihat membiru.
"Yang bahaya kalau anaknya pas kejang gak bangun-bangun artinya (terjadi) penurunan kesadaran," ungkapnya pada media interview virtual, Selasa (25/7/2024).
Umumnya, anak kalau sudah diberikan obat, kejang berangsur-angsur akan membaik.
Orangtua juga bisa memasukkan obat kejang sendiri sampai dua kali.
Kalau kejang cuma 1 kali dan terjadi dibawah 5 menit, maka indikasi ini masih belum terlalu serius.
Kedua, kalau kejang pada anak berulang lebih dari dua kali, sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit.