Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Metode bayi tabung atau dikenal dengan sebutan fertilisasi in vitro (IVF) saat ini berkembang pesat sejak bayi IVF pertama lahir pada tahun 1978 di Manchester, Inggris.
Kini, IVF menjadi salah satu alternatif bagi pasangan yang kesulitan hamil melalui pembuahan alami.
Program bayi tabung dikenal di Indonesia pada akhir 1980-an, kini Indonesia telah memiliki teknologi dan inovasi serta keterampilan klinis yang tinggi terhadap metode bayi tabung.
Seiring berkembangnya teknologi dan inovasi dalam metode IVF, Brawijaya IVF Center berinisiasi mengadakan seminar “Update in Infertility Care” pada 4 Agustus 2024 di Jakarta.
Menghadirkan narasumber Dr. Robert Fisher MD pelopor dan pendiri Fertility Center Hamburg, Germany, klinik IVF terkemuka di Jerman.
Dr. Robert Fischer, M.D. adalah anggota aktif dari American Society of Reproductive Medicine (ASRM).
Dia juga merupakan anggota pendiri European Society of Human Reproduction (ESHRE).
Selain itu, Robert Fischer juga merupakan anggota komite penasihat serta anggota pendiri “AG Gynakologische Endokrinologie und Fortpflanzungsmedizin” (DGGEF) dan “Berufsverband Reproduktionsmedizischer Zentren" (BRZ). Keduanya berpusat di Jerman.
Baca juga: Pemerintah Atur Pembatasan Iklan Rokok dalam PP Kesehatan, Berikut Rinciannya
Dalam seminar tersebut, Robert Fischer berbagi pengalaman dengan pengetahuan klinis terhadap tindakan IVF yang kompleks.
Direktur operasional Brawijaya Hopsital Antasari dr. UF Bagazi, Sp.OG ungkap tujuan menarik dr Robert sebagai narasumber.
"Jerman adalah salah satu negara pelopor adanya program bayi tabung atau IVF di dunia, sehingga dengan kami mengundang dr. Robert Fischer, M.D," ungkapnya pada seminar “Update in Infertility Care” di Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Pada acara yang sama, Brawijaya IVF Center turut mengundang Prof. DR. dr. Budi Wiweko, Sp.OG.FER, MPH, Int. Aff.RANZCOG, FICRM sebagai narasumber di acara tersebut.
Beliau juga merupakan guru besar, praktisi klinis, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, serta peneliti di bidang kedokteran reproduksi.