Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Seringkali topik kesehatan seksual diabaikan serta dibatasi oleh stigma dan tabu.
Hal inilah yang membuat banyak orang enggan untuk membahas dan memeriksakan kesehatan seksual mereka.
Padahal kesehatan seksual adalah bagian esensial dari kehidupan manusia yang mencakup aspek fisik, emosional, mental, dan sosial.
Medical Manager Halodoc dr. Monica C. Dewi, mengungkapkan, masalah kesehatan seksual dan reproduksi seringkali dianggap hanya meliputi penyakit menular seksual saja.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia. Kurangnya pengetahuan serta anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan pemahaman di masyarakat masih minim.
"Akibatnya, penanganan medis sering terlambat. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius," terang dia kepada Tribunnews.com ditulis Rabu (21/8/2024).
Berikut adalah 5 masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang banyak dialami oleh masyarakat namun masih kerap diabaikan:
1. Endometriosis
Tidak sedikit masalah kesehatan reproduksi wanita yang berkaitan dengan siklus menstruasi, salah satunya penyakit endometriosis yang merupakan kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya.
Penderita endometriosis biasanya mengalami volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, darah pada urin.
Beberapa wanita juga dapat mengalami keluhan seperti diare, konstipasi, mual, hingga infertilitas.
Baca juga: Mayoritas Mpox di Indonesia Clade II, Tertular karena Kontak Seksual Sesama Jenis
2. Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar yang terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina.