Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak anak Indonesia yang ternyata belum mendapatkan asupan nutrisi penting ini dalam jumlah yang cukup, salah satunya kandungan Omega 3 dan 6.
Padahal asam lemak omega-3 dan omega 6 kaya manfaat. Di antaranya membantu tumbuh kembang anak, meningkatkan fungsi otak dan suasana hati pada anak-anak, khususnya pada pembelajaran, memori, dan perkembangan otak.
Sebuah studi pada tahun 2016 menemukan bahwa 8 dari 10 anak di Indonesia mengonsumsi Omega-3 di bawah tingkat minimum yang direkomendasikan dan tiga dari 10 anak juga dianggap kekurangan omega-6.
Studi terbaru hasil kerja sama yang dirilis IPB University telah mengonfirmasi kembali kondisi tersebut.
Dengan mengkaji dan mengamati kebiasaan makan siswa dari daerah perkotaan dan pedesaan di Bogor, diketahui kekurangan asupan Omega 3 dan Omega 6 umum terjadi di kalangan anak-anak.
"Berdasarkan penelitian terbaru, kami menemukan tren serupa," kata Prof. Dodik Briawan, MCN, ahli gizi dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB University, Rabu (4/9/2024).
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Lansia, Olahraga dan Konsumsi Lutein, Asam Folat, dan Omega 3
Penelitian ini mengungkapkan bahwa 74,4 persen anak memiliki asupan omega-3 (ALA) yang tidak memadai.
Lalu 55,4 persen anak memiliki asupan omega-6 yang tidak memadai.
Menurut Prof Dodik, ada beberapa faktor penyebab anak bisa mengalami kekurangan asupan omega 3 dan 6.
1. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan makanan.
2. Persepsi bahwa makanan kaya Omega 3 dan 6 itu mahal.
3. Kecenderungan anak-anak untuk memilih jajanan yang tidak sehat di sekolah diduga berkontribusi pada kekurangan ini.
Lebih lanjut, penelitian ini mengevaluasi program “Gerakan Sarapan Bergizi Berprestasi (GESIT)”.