Pasien harus minum obat oral dan suntik dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Lalu, bakterinya jauh lebih berbahaya dan menular kepada orang lain daripada (bakteri) yang tidak resisten.
Oleh karena itu, Syahril kembali mengingatkan agar para dokter tidak terlalu cepat memberikan obat antibiotika kepada pasien.
Tindakan itu dapat menjadi salah satu penyebab utama resistensi obat.
“Di negara-negara yang sudah maju, dokter diawasi dalam memberikan obat antibiotika. Tidak boleh dokter memberikan secara sembarangan. Kadang-kadang, pasien atau keluarga di sana juga mengatakan kepada dokter supaya jangan dikasih obat antibiotika dulu,” tutupnya.