Trombektomi bertujuan untuk menghilangkan bekuan darah (trombus) yang menghalangi aliran darah ke otak, sehingga dapat mengembalikan aliran darah normal dan mencegah kerusakan jaringan otak lebih lanjut.
Keberhasilan trombektomi dapat meningkatkan peluang pemulihan fungsi neurologis pasien serta mengurangi risiko kecacatan jangka panjang.
Sementara untuk stroke pendarahan, sangat berbeda dibandingkan dengan stroke iskemik.
Fokus utama dalam penanganan stroke pendarahan adalah stabilisasi pasien dan pengendalian tekanan darah.
Setelah pasien dibawa ke rumah sakit, langkah pertama adalah memastikan stabilitas vital.
Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan dilakukan secara ketat. Jika pasien mengalami peningkatan tekanan intrakranial, dokter mungkin perlu memberikan obat atau melakukan intervensi bedah untuk mengurangi tekanan tersebut.
Dalam kasus perdarahan besar, keputusan untuk melakukan kraniotomi guna mengangkat hematoma atau mengontrol sumber perdarahan harus segera diambil.
Ini memerlukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi pasien, termasuk ukuran dan lokasi perdarahan.
Ditambahkan spesialis bedah saraf Dokter Steven Tandean, keputusan untuk melakukan intervensi bedah sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran dan lokasi perdarahan, stabilitas neurologis pasien, dan risiko yang terkait.
Diskusi dengan tim medis lainnya, termasuk neurolog dan radiolog, sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat.