Terkait upaya penyerapan protein secara optimal, Evolene memperkenalkan whey protein bernama Evosorption pada 8 November 2024.
Sedangkan pengembangan teknologinya turut menggandeng ahli riset bidang nutrisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
CEO Evolene, Christian Dicky mengatakan inovasi ini dikembangkan selama dua tahun menggunakan teknologi enzim protease untuk meningkatkan daya cerna protein dalam pembentukan massa otot.
Hasilnya, whey protein ini memiliki bioavailabilitas 47 persen lebih tinggi dibandingkan makanan padat.
"Mencukupi kuantitas protein harian tidak cukup. Namun, perlu tahu juga apakah protein tersebut bisa digunakan oleh tubuh sebagai sumber gizi," kata Christian Dicky.
Penyerapan nutrisi yang baik tidak hanya dapat mempercepat hasil, namun juga membantu mendapatkan manfaat maksimal dari setiap asupan protein.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa whey protein adalah suplemen yang hanya dapat dikonsumsi sebagai pelengkap untuk menambah asupan protein harian saja dan tidak dapat menggantikan real food seperti daging dan ikan.