News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Kecelakaan Ini Terselamatkan, Cedera Kepalanya Pulih Usai Operasi Kraniotomi di Laboan Bajo

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Operasi kraniotomi selamatkan nyawa seorang anak berusia 14 tahun dari Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) .

 

Keberhasilan prosedur ini membuka harapan baru bagi masyarakat NTT di pulau Flores akan akses layanan bedah saraf darurat yang selama ini sulit dijangkau,” ungkap dr. Elric.

Operasi kraniotomi melibatkan tiga tahap utama: persiapan operasi, prosedur pelaksanaan, dan perawatan pascaoperasi.

 

Pada dasarnya, persiapan operasi kraniotomi ini bisa berbeda-beda pada setiap pasien sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahannya.

 

Pada kondisi gawat darurat, segera setelah diagnosis tegak, maka tindakan kraniotomi harus dilakukan sesegera mungkin (tindakan penyelamatan nyawa) tanpa dapat ditunda.

“Namun, jika tidak darurat, dokter akan melakukan persiapan pra operasi secara maksimal untuk memastikan kondisi pasien, setelah itu baru dapat dipastikan apakah pasien tersebut perlu dilakukan operasi atau cukup dengan pengobatan medikamentosa,” ujar dr. Elric.

Setelah operasi, pasien dipantau di ICU, termasuk pemeriksaan fungsi saraf dan otak untuk memastikan pemulihan berjalan baik.

Tindakan kraniotomi merupakan tindakan yang paling sering dikerjakan pada pasien-pasien bedah saraf, tindakan ini dapat dilakukan pada semua rentang usia jika memang diperlukan.


Risiko tindakan ini dapat meningkat pada rentang usia ekstrem (terlalu muda atau terlalu tua), hal ini berhubungan dengan kemampuan tubuh terhadap stresor yang diberikan, namun pada anak hasilnya biasanya lebih baik oleh karena kemampuan tubuh anak untuk proses penyembuhan yang lebih baik daripada orang lanjut usia.

Pasien dan keluarganya melakukan perjalanan panjang selama delapan jam dari Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT untuk dapat menjalani prosedur di RS Siloam Labuan Bajo.

“Kami sangat berterima kasih atas pelayanan yang penuh perhatian dari tim RS Siloam Labuan Bajo, yang membantu anak kami pulih dengan baik,” ujar Ibu Reyneldis Ruto Ngala, orangtua pasien.

Direktur RS Siloam Labuan Bajo, dr. Theresia Nina Noviriana, M.P.H mengungkapkan Keberhasilan operasi ini merupakan bagian dari misi untuk menghadirkan layanan kesehatan berkualitas ke pelosok negeri, termasuk wilayah Indonesia Timur.

"Kami berharap dengan adanya fasilitas bedah saraf darurat, masyarakat setempat maupun wisatawan di Labuan Bajo memiliki akses yang lebih cepat dan dekat ke layanan krusial ini.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini